Saturday, March 27, 2010

dunia isinya nggak jauh-jauh dari orang-orang kea gini

judul yang lo baca di atas dengan isi entri ini nggak ada hubungannya.

um. oke. mungkin ada, sedikit.

# # # #

baru akhir-akhir ini gua menyadari, kalo gua itu tipe orang yang entah bagaimana disukai oleh tipe-tipe orang yang biasanya tidak disukai atau dipandang menyebalkan oleh tipe orang yang lain. jadi kalo elo bingung, kita bakal meng-eksplor tentang 3 tipe orang di sini.

tipe 1: gua. netral enggak. mihak enggak.
tipe 2: mereka yang merasa tersisih atau kurang wah atau, 'para biasa saja'.
tipe 3: news-maker. makanan empuk para penggosip dan sadar diri kalo sering digosipin. atau, 'para penyuka perhatian'.

# # # #

lucu aja, gitu. karena posisinya gua kea serba salah. tapi tenang aja kalo lo kenal gua pasti tahu lah ya kalo gua nggak peduli soal status populer-invisible. sama rambut gua aja nggak peduli apalagi sama hal-hal kasat mata kea status tete begitu.

anyway.

kenapa kea serba salah? karena biasanya gua ikut dengerin para kaum biasa saja ngegosipin para penyuka perhatian, mengangguk2 simpatik dan memberi komentar/celetukan di sana-sini seperlunya.

dan sehari kemudian gua makan satu meja di kantin sama para penyuka perhatian yang kemarin digosipin itu. mendengarkan obrolan mereka yang rata-rata nggak mutu (ga jauh2 dari gosip, kakak kelas, pacar, selingkuhan dsb). dan jangan salah, gua nggak pernah berusaha keras untuk masuk ke dalam kelompok para penyuka perhatian ini (nggak seperti oknum2 para biasa saja yang pernah mencoba tapi gagal). nge-blend aja gua kaga tau gmn caranya. gua sendiri kalo sama mereka nggak merasa spesial pake telor, "Wah, gua duduk satu meja ama mereka." ha. kagak.

# # # #

mungkin ini bakat. karena selain 3 tipe manusia di atas, ada satu lagi tipe yang bisa dimasukkin ke dalam tipe ketiga tapi rada beda persoalannya.

manusia tipe nomor 4 ini dibenci. baik oleh tipe nomor 2 maupun tipe nomor 3.

dan gua? lagi-lagi nyantai menjalin percakapan dengan manusia tipe nomor 4 hari ini. besoknya disinggung oleh tipe manusia nomor 3 tentang kemudahan kami ngobrol. apa daya?

# # # #

hal-hal yang udah lo baca telah terjadi sejak gua SMP. heran. ha? enggak. gua enggak pake pelet atau susuk. asli gua sendiri bingung.

gua juga baru menyadari, sepertinya gua adalah tipe manusia yang disukai oleh kaum kakek-nenek dan oom-tante ortunya temen2 gua.

# # # #

entri ini cuma buat penjelas kalo status itu nggak penting. elo kalo berada dalam suatu komunitas, nggak usah lah ya jadi orang lain biar diterima anggota komunitas yang ada. buang2 waktu. nggak worth it juga. mikir aja, "Gue kayak begini, lo nggak suka ya udah, lo nggak rugi ini kan?" - kedengeran songong? emang. terus kenapa kalo songong?

sinting mode? never off.

# sampai jumpa lagi.

Thursday, March 25, 2010

konser TETE

"bamby......, ID card nya free nehhhh.... gak ada yang liputan... kamu mau? hehehehehe"

adalah kalimat yang diberikan mbak doy dari kompas jakarta buat gua perihal liputan konser cobra starship. brb dying. or. choking. or. seriously? SERIOUSLY? eh kok pake bahasa inggris. yaudahlah ya. pas AM intinya. GUA HARUS NONTON. DAMN IT. TETE AYAM. gua harusnya bisa wawancarain mereka. bule2 ganteng. ya oloh.

# sampai jumpa lagi.

Monday, March 22, 2010

*sesak napas karena menemukan mereka di American Corner UGM



oke. boleh mati dulu? ntar kali gua kembali lagi. besok. atau kapan. damn it. tete. itu satu-satunya cover The Catcher in the Rye yang nggak gua punya. gua udah punya:


yang kiri dibeliin oom. yang kanan BELI DI BEKASI SQUARE SAMA DEPP HARGANYA 30 RIBU RUPIAH. oke. *mati lagi*

Saturday, March 20, 2010

post yang ditunggu-tunggu: TETEISME

kebanyakan reaksi orang ketika gua memaki, "Tete banget." -- adalah, "Tete apaan sih, Bam?" sambil nyengir-nyengir.

padahal gua yakin, mereka udah menginterpretasikan 'tete' dalam makna denotasi, bukannya sebuah kata universal yang fleksibel digunakan sebagai makian, ungkapan rasa haru, kekaguman, dan pernyataan umum untuk, "Anj**g keren parah!"

jadi. pertanyaannya. kenapa harus TETE?

gua masih inget banget. kelas 3 SMA. oknum bernama caesario dan dida sedang mengobrol ria. tiba-tiba entah darimana, caesario berseru, "TETE lo, Da!" dan gua yang duduk di bangku depan dua sejoli itu menengok dengan takjub. wah. mantep banget kata itu.

sejak saat itu, tete ditahbiskan sebagai kata universal yang fleksibel seperti udah gua jabarin di atas. namun suatu hari, gua yang nyeletuk, "Tete AYAM." dan seisi kelas (paling nggak, sepuluhan orang) kaget.

dari situ, mulailah, "Emang ayam punya tete, Bam?" yang legendaris. biasanya gua jawab, "Ya enggak lah." karena males menjelaskan bahwa tete ayam adalah suatu franchise dari suatu kata universal yang fleksibel bisa digunakan untuk berbagai macam suasana.

tete ini masih berlanjut.

# # # #

entah sejak kapan gua berpikiran untuk mengajak semua orang, catat, SEMUA ORANG, untuk paling tidak dalam sehari memasukkan kata 'tete' dalam kalimatnya. bahkan, tete (te) bisa dijadikan bahasa baru pengganti 'bro' atau 'sob'. sungguh hebat kata sakti ini.

namun tidak semua orang tampak senang dengan kata tete. waktu kelas 2 SMA, yang keanya adalah akar semua permasalahan, temen kita yang baik yelfi nangis karena. karena kata tete. baiklah. pelakunya? tentu saja oknum caesario dan dida.

kisah bahagianya, sekarang yelfi sudah ber-tete ria bersama-sama.

awalnya cuma iseng. lama-lama jadi misi. GUA HARUS MENYEBARKAN TETEISME KE SELURUH PENJURU DUNIA. maka dengan asas hak veto, gua mengangkat diri sebagai teteisme cult-leader extraordinaire.

ingin tahu sejarah tete ataupun bentuk ke-tete-an yang lain? hubungi gua.

# # # #

sekarang. kamus tete.

"Ya ampun, tete banget!" itu bisa berarti, "Ya ampun KEREN banget!" atau "Ya ampun LUCU banget!" terserah bagaimana lo melihatnya.

"Ah, tete lo!" bisa diartikan, "Ah, KAMVRET lo!" atau apa pun itu bahasa makian yang lo sukai.

"Te, apa kabar, te? Ada pe'er nggak te?" artinya, "SOB, apa kabar, SOB? Ada pe'er nggak SOB?"

bikin lah sekreatif mungkin karena kata 'tete' sangatlah universal.

# # # #

sekian segitu aja. ingat. itu adalah misi kita. menyebarkan TETEISME KE SELURUH PENJURU DUNIA (mohon bicara dengan nada tikus The Brain dari kartun Pinky and the Brain, thank you).

salam hangat dari bamby caulfield, teteisme cult-leader extraordinaire.


p.s. kalo lo beranggapan 'tete' dalam arti sebenarnya, berarti lo jorok. karena 'tete' yang gua usung di sini tidak berwujud. 

HIDUP TETEISME.

Monday, March 15, 2010

kamera, rambut, menari (dalam makna denotasi), dan sendal

serius. gua baru balik latihan perdana di swagayugama, UKM yang mengkhususkan dirinya untuk seni tari dan karawitan DIY Yogyakarta.

dan.

hari pertama gua langsung diwajibkan ikut nari. hah.

hasilnya? punggung gua cukup sakit2 padahal cuma latihan... 45 menit. ngek. mana badan atas gua susah banget tegap. kaki gua abnormal. cuma kalo boleh songong dikit sih, tangan dan jemari gua cukup luwes. tenang gua pasti bisa. latihan terus bam tiap senin dan jumat di gelanggang, jam setengah 5 sampai jam 6 sore. bisa diatur.

shit. fuck. SENDAL ANDO GUA YANG WARNA HITAM, YANG BARU, EMPUK, dibeliin oom gua, KETUKER AMA SENDAL ANDO HITAM YANG UKURANNYA LEBIH KECIL SATU SIZE DAN KERAS DAN TETE. FUCK KESEL GUA.

oke. gua cuma harus mengeluarkan unek2 aja atau nggak gua sinting ntar. bukan. tambah sinting.

shit.

intinya gua sangat tertarik. tertantang. terakhir kali nari jawa ya pas SD. buseth. pas SMA gua nari taiko jepang. beda banget gerakan2 dinamisnya sama jejawaan.

mbak-mbaknya baik semua. halus nan lembut. nggak kea gua ama yoyon:



lihat betapa delusionalnya kita berdua. betul sekali.

# # # #

hari ini biasa aja sebenernya. dapet kabar oke aja kalo si bhe punya kamera analog dan berhubung doi ga ngerti dan males make. well. gua boleh pinjam. azegggggh. terus si derry bilang di pasar klithikan bisa dapet kamera lomo dengan harga di bawah 100 ribu rupiah siapa yang nggak ngiler coba? gua? jelas gua ngiler kea tete.

cuma ya dilemanya pake analog atau lomo itu. mahal buat nyetaknya. 1000 per lembar. kalo pake film yang 36? 36 ribu dong? FUCK. tapi si afnan-dewa-kamera bilang di dekat tugu ada studio foto yang jual 600 rupiah per-lembar untuk nyetak foto. fuck yeah. terus gua bisa beli film isi 36 dengan ASA? AFA? 200 seharga 15 ribuan. bisa diatur. keanya gua akan beli lomo besok. KAYAKNYA.

karena buat gua, hasil SLR analog itu nggak jauh beda ama DSLR. beda harganya aja murah *sotoy mode=on.

gua juga cukur rambut. tapi kata tete yoyon kaga ada bedanya. ha tete ayam.

intinya ya. entahlah. curhat? amit2 curhat. kedengeran kea cewe (background noise= "ELO KAN CEWE, BAM?!!!!") fuck lah.

# sampai jumpa lagi.

Saturday, March 6, 2010

b-b-behel

entah kenapa jadi pengen pake behel. tapi nggak mau yang bunga-bunga. maunya yang kawat abu-abu aja biar emo parah.

gimana?

Thursday, March 4, 2010

galeri kehomoan



tidak suka homo? tidak usah lihat.



1. skandal cipokan


2. skandal setelah 'olahraga'

3. you and me vs the world

4. prostitution is revolution

5. prostitution is revolution part II


6. apapun yang terjadi kita mati bersama

7. tebak tete

I (F/30) am my father's son

when he actually has two.                         My 9 years junior dislikes his middle name, cutely given after a French legend because our...