judul yang lo baca di atas dengan isi entri ini nggak ada hubungannya.
um. oke. mungkin ada, sedikit.
# # # #
baru akhir-akhir ini gua menyadari, kalo gua itu tipe orang yang entah bagaimana disukai oleh tipe-tipe orang yang biasanya tidak disukai atau dipandang menyebalkan oleh tipe orang yang lain. jadi kalo elo bingung, kita bakal meng-eksplor tentang 3 tipe orang di sini.
tipe 1: gua. netral enggak. mihak enggak.
tipe 2: mereka yang merasa tersisih atau kurang wah atau, 'para biasa saja'.
tipe 3: news-maker. makanan empuk para penggosip dan sadar diri kalo sering digosipin. atau, 'para penyuka perhatian'.
# # # #
lucu aja, gitu. karena posisinya gua kea serba salah. tapi tenang aja kalo lo kenal gua pasti tahu lah ya kalo gua nggak peduli soal status populer-invisible. sama rambut gua aja nggak peduli apalagi sama hal-hal kasat mata kea status tete begitu.
anyway.
kenapa kea serba salah? karena biasanya gua ikut dengerin para kaum biasa saja ngegosipin para penyuka perhatian, mengangguk2 simpatik dan memberi komentar/celetukan di sana-sini seperlunya.
dan sehari kemudian gua makan satu meja di kantin sama para penyuka perhatian yang kemarin digosipin itu. mendengarkan obrolan mereka yang rata-rata nggak mutu (ga jauh2 dari gosip, kakak kelas, pacar, selingkuhan dsb). dan jangan salah, gua nggak pernah berusaha keras untuk masuk ke dalam kelompok para penyuka perhatian ini (nggak seperti oknum2 para biasa saja yang pernah mencoba tapi gagal). nge-blend aja gua kaga tau gmn caranya. gua sendiri kalo sama mereka nggak merasa spesial pake telor, "Wah, gua duduk satu meja ama mereka." ha. kagak.
# # # #
mungkin ini bakat. karena selain 3 tipe manusia di atas, ada satu lagi tipe yang bisa dimasukkin ke dalam tipe ketiga tapi rada beda persoalannya.
manusia tipe nomor 4 ini dibenci. baik oleh tipe nomor 2 maupun tipe nomor 3.
dan gua? lagi-lagi nyantai menjalin percakapan dengan manusia tipe nomor 4 hari ini. besoknya disinggung oleh tipe manusia nomor 3 tentang kemudahan kami ngobrol. apa daya?
# # # #
hal-hal yang udah lo baca telah terjadi sejak gua SMP. heran. ha? enggak. gua enggak pake pelet atau susuk. asli gua sendiri bingung.
gua juga baru menyadari, sepertinya gua adalah tipe manusia yang disukai oleh kaum kakek-nenek dan oom-tante ortunya temen2 gua.
# # # #
entri ini cuma buat penjelas kalo status itu nggak penting. elo kalo berada dalam suatu komunitas, nggak usah lah ya jadi orang lain biar diterima anggota komunitas yang ada. buang2 waktu. nggak worth it juga. mikir aja, "Gue kayak begini, lo nggak suka ya udah, lo nggak rugi ini kan?" - kedengeran songong? emang. terus kenapa kalo songong?
sinting mode? never off.
# sampai jumpa lagi.