kebanyakan reaksi orang ketika gua memaki, "Tete banget." -- adalah, "Tete apaan sih, Bam?" sambil nyengir-nyengir.
padahal gua yakin, mereka udah menginterpretasikan 'tete' dalam makna denotasi, bukannya sebuah kata universal yang fleksibel digunakan sebagai makian, ungkapan rasa haru, kekaguman, dan pernyataan umum untuk, "Anj**g keren parah!"
jadi. pertanyaannya. kenapa harus TETE?
gua masih inget banget. kelas 3 SMA. oknum bernama caesario dan dida sedang mengobrol ria. tiba-tiba entah darimana, caesario berseru, "TETE lo, Da!" dan gua yang duduk di bangku depan dua sejoli itu menengok dengan takjub. wah. mantep banget kata itu.
sejak saat itu, tete ditahbiskan sebagai kata universal yang fleksibel seperti udah gua jabarin di atas. namun suatu hari, gua yang nyeletuk, "Tete AYAM." dan seisi kelas (paling nggak, sepuluhan orang) kaget.
dari situ, mulailah, "Emang ayam punya tete, Bam?" yang legendaris. biasanya gua jawab, "Ya enggak lah." karena males menjelaskan bahwa tete ayam adalah suatu franchise dari suatu kata universal yang fleksibel bisa digunakan untuk berbagai macam suasana.
tete ini masih berlanjut.
# # # #
entah sejak kapan gua berpikiran untuk mengajak semua orang, catat, SEMUA ORANG, untuk paling tidak dalam sehari memasukkan kata 'tete' dalam kalimatnya. bahkan, tete (te) bisa dijadikan bahasa baru pengganti 'bro' atau 'sob'. sungguh hebat kata sakti ini.
namun tidak semua orang tampak senang dengan kata tete. waktu kelas 2 SMA, yang keanya adalah akar semua permasalahan, temen kita yang baik yelfi nangis karena. karena kata tete. baiklah. pelakunya? tentu saja oknum caesario dan dida.
kisah bahagianya, sekarang yelfi sudah ber-tete ria bersama-sama.
awalnya cuma iseng. lama-lama jadi misi. GUA HARUS MENYEBARKAN TETEISME KE SELURUH PENJURU DUNIA. maka dengan asas hak veto, gua mengangkat diri sebagai teteisme cult-leader extraordinaire.
ingin tahu sejarah tete ataupun bentuk ke-tete-an yang lain? hubungi gua.
# # # #
sekarang. kamus tete.
"Ya ampun, tete banget!" itu bisa berarti, "Ya ampun KEREN banget!" atau "Ya ampun LUCU banget!" terserah bagaimana lo melihatnya.
"Ah, tete lo!" bisa diartikan, "Ah, KAMVRET lo!" atau apa pun itu bahasa makian yang lo sukai.
"Te, apa kabar, te? Ada pe'er nggak te?" artinya, "SOB, apa kabar, SOB? Ada pe'er nggak SOB?"
bikin lah sekreatif mungkin karena kata 'tete' sangatlah universal.
# # # #
sekian segitu aja. ingat. itu adalah misi kita. menyebarkan TETEISME KE SELURUH PENJURU DUNIA (mohon bicara dengan nada tikus The Brain dari kartun Pinky and the Brain, thank you).
salam hangat dari bamby caulfield, teteisme cult-leader extraordinaire.
p.s. kalo lo beranggapan 'tete' dalam arti sebenarnya, berarti lo jorok. karena 'tete' yang gua usung di sini tidak berwujud.
HIDUP TETEISME.
Oke. salam tete lah, bam.wahahahaha
ReplyDeleteTETE
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletebamby saya boleh pake tete ya! kata-kata itu benar-benar inspiratif untuk mengumpat dan sejenisnya! hahah...
ReplyDeletehei, semuanya welcome untuk pakai tete. bahkan, racuni depp juga dengan tete. semuanya harus tete. terima kasih
ReplyDelete#teteisme cult-leader, bamby caulfield
heh heh heh.
ReplyDeleteemang asoy kata itu.
oke, te.
YEAH
dan gw ngebayangin saat elo mengucapkan kata itu: begitu santai. tanpa tempo amarah dan datar. apapun itu ekspresinya
hidup tete
oke, te ven. mantap jaya.
ReplyDeleteterima kasih. kedataran adalah suatu gaya hidup seorang caulfield