kenapa?
1. bahasa inggris artis kita pronounce-nya jauh lebih tokcer, jelas, fluent. kalo orang korea itu aneh pronounce-nya (kayak jepang) -- dan artis itu jarang yang bisa at least speaking basic english for fuck's sake.
2. meskipun band-band kita sebagian besar alayerz, tapi mereka bikin lagu mereka sendiri; nulis lirik, compose musiknya dsb. kalo korea? pfft. lagu-lagu sama gerakan dance mereka itu dibuatin ama pihak agensi, jadi sebenernya kadar kreatifitas masih lebih oke kita. bahkan, karena mereka 'asal terima jadi' banyak kasus plagiarisme pihak agensi yang nulis ama compose lagu mereka--dan imbasnya malah ke mereka (artisnya). malu kalo gua mah.
3. ini gua baca dari blog orang lain: di korea, kalo elo jelek, sori-sori aja nih lo ga bakal bisa jadi 'idol'. yah. nggak usah dijelasin lebih lanjut kali ye. belom lagi budaya operasi plastik mereka yang umum banget. walhasil muka-muka ceweknya rata-rata serupa semua.
4. ini dari penasihat teteisme yang bilang kalo fans-fans k-pop itu ngeri-ngeri; sangar dan sangat obsesif. wah gua setuju lah. gua udah observasi nih dengan follow tumblr/twitter/apalah orang-orang bule/asia yang doyan k-pop, dan mereka berlagak kayak mereka itu 'kenal' dan 'dekat' sama idolanya dan ngerasa posesif. yah, emang nggak cuman di kasus k-pop fans aja sih, pada kasus fans-fans secara umum. kelihatan dari cara mereka nulis di jejaring sosial tentang idola mereka, entah itu kayaknya mereka ngerti banget atau yang nge-judge orang lain yang punya opini beda dari sudut pandang 'bukan fans' >> ngeri, serius. yang baik hati juga banyak tapi, yang tanpa segan ngebantuin fans baru buat lebih kenal sama k-pop gitu.
(kalo fans kita gua nggak tahu dah).
emang tiap negara beda-beda budayanya. tapi gua ngerasa berlebihan aja gitu. kayaknya sekarang remaja-remaja indonesia nggak ada yang minat sama budaya lokal dan mengagungkan budaya lain (nggak cuman korea aja, ingat, otaku-otaku jepang atau anak-anak indie barat juga dan nggak cuma dalam masalah idol-idol, fashion lebih parah kalo menurut gua) karena alasan-alasan mereka sendiri.
gua sebagai komandan teteisme yang terbuka terhadap berbagai aliran, sayangnya cuman bisa nulis kayak gini tanpa ngasih solusi yang rada ampuh. karena apa ya. karena seklise kedengerannya, tetep aja semua balik lagi kepada diri masing-masing; apakah mau jadi budak budaya lain (tapi pada intinya elo seneng dan happy dan bahagia, so what?) atau terjebak dalam budaya mainstream pembodohan ala indonesia yang ngejual cinta-cintaan (tapi itu emang cocok sama elo karena elo orangnya sensitif dan merasa terepresentasikan pengalaman hidup lo, so what?).
gua mencoba membuka horison kalian akan sebuah refleksi, sebenernya. karena gua sendiri jujur aja cuman nasionalis kalo soal sepak bola.
oke, selamat liburan.
ahahaha.. gue suka gaya lo, komandan!
ReplyDeleteitu wajar shofi, itu wajar.
ReplyDeleteasiiikkk.... ada pengamat musik jg nih hehehehehe
ReplyDeletebelom nyampe, kawan, belom nyampe. thanks for reading. dan gua belom juga follow blog lo.
ReplyDeleteYang nomor dua itu benar-benar berita buat gue.
ReplyDeletehahahaha keraass. dunia emang lebih luas buat orang-orang kaya lo. keep writing and keep listening!
ReplyDelete@selena itu juga gua tau setelah baca dari blog orang kpop-er sejati. tapi dipikir2 penyanyi krisdayanti juga kan lagunya dibuatin orang.
ReplyDelete@luthfi gua nggak bisa mengidentifikasi komen lo sama sekali bung. tapi thanks. emang harus terbuka sama berbagai aliran.
bamby ada satu lagi single terbarunya lady gaga yang born this way tema-nya juga serupa dengan yg di atas...hehe...
ReplyDeletewah thanks tan ntar gua cekidot. udah penasaran sebenrnya ama ledi gaga yg itu.
ReplyDelete