yeah. contohnya pink, ke$ha, katy perry, dulu ada si simple plan--sebenernya kayak semacam anthem buat anak-anak muda gitu, menyesuaikan dengan generasi tentunya.
mungkin awalnya yang dengerin bakal ngerasa anjing gue banget sih ini lagu! tapi entah kenapa, buat gua, lama-lama kok terkesan kayak ngajak anak-anak muda 'terpinggirkan yang digambarkan di lagu tsb' untuk mendewakan diri sendiri.
berikut cuplikan lirik dan videonya:
Party crasher, panty snatcha'
Call me up if you are gangsta'
Don't be fancy
Just get dancey
Why so serious?
So raise your glass if you are wrong
In all the right ways
All my underdogs, we will never be, never be
Anything but loud
And nitty gritty dirty little freaks
*apalagi kalo lo mampir ke youtube dan baca komen-komennya. rata-rata pada curhat gitu yang pernah di-bully mau suicide tapi abis denger lagu ini gue percaya gue ini blablab dan akhirnya gue memutuskan untuk hidup*
entahlah, kawan. rasanya 'penting' banget amat gitu. kayaknya kalo nggak menderita, nggak punya masalah yang bisa dikasitau ke seluruh dunia biar dunia bersimpati dan ngasih support itu jadi... trend. fuck gila kocak bener.
ini membuktikan kalo krisis eksistensi di kalangan remaja masih tinggi, nggak peduli lo orang bule yang kita, orang asia yang nonton kehidupan remaja bule di tv terlihat glamor penuh pesta kita sirik dan mengadaptasinya atau lo orang afrika yang hidupnya berkesusahan atau lo orang korea yang kalo ngefans ampe care banget ama idolanya---rata-rata isu generasi mudanya ya itu:
eksistensi. keinginan untuk dikenal dan atau menonjol: lo nggak punya fisik atau otak atau kekayaan yang memadai? oh yaudah biar menarik sayat aja pergelangan tangan atau bergaul dengan pecandu narkoba di pinggir jalan dan nyalahin orangtua lo yang kurang perhatian makanya lo jadi 'rusak', gampang kan? dijamin dunia bakal memperhatikan lo. dan lo puas.
yaelah.
# # # #
kita sampai kepada satu kesadaran (atau pertanyaan?) baru yaitu: sesulit itukah menjadi seorang remaja? segitu perlunyakah elo diperhatikan? segitu pentingnyakah masalah lo sampe seluruh dunia harus tahu dan memberi support? seberapa penting diri lo, sebenarnya?
tapi bam, intinya kita hidup itu kan untuk bermasyarakat, untuk saling berbagi dan mengatasi masalah bersama. yang namanya berbagi ya berarti nyeritain sesuatu tentang diri kita, dong? terus nantinya temen kita yang dengerin bisa memetik pelajaran, begitu pula sebaliknya.
bener. banget. nggak bisa bantah gua, sama sekali. emang gitu kan hakikat hidup yang paling harfiah? gua juga nggak bisa mengabaikan tentang kebudayaan yang berbeda, kondisi mental remaja tersebut, lingkungannya, latar belakang keluarganya--faktor-faktor eksternal yang nggak mungkin sama buat setiap individu, yang 'membentuk' mereka jadi seperti 'mereka' sekarang. (contoh nyata: gua, elo, temen baik lo yang lagi main hape di sebelah lo).
# # # #
mungkin maksud artis-artis bikin lirik bikin video kayak gitu biar mereka 'yang terpinggirkan' tambah pede dan berani mengekspresikan diri mereka di masyarakat.
mungkin ini cuma gua yang skeptis aja dan malah menafsirkan lagu-lagu tadi dengan ngaco sengaco-ngaconya.
mungkin gua cuma mendapati sisi kekocakan tiada banding akan manusia-manusia seumuran yang tengah mengalami krisis eksistensi akut.
# # # #
mungkin ada yang berandai-andai "kalo lo nggak peduli ngapain lo bikin postingan kayak gini bam?". ah itu dia. gua termasuk tipe orang yang observan, dan karena apa yang baru lo baca di atas menggelitik urat syaraf, dan gua sedikit bingung karena nggak ada yang bisa gua ajak diskusi di dunia nyata. jadi gua tuangkan ke blog ini. setelah itu bam? kembali ke lah terus mau ngapain? mode: on, tentu saja.
di dunia ini nggak ada yang baru, semuanya udah pernah terjadi dan yang ada cuma kontinuitas berkala--jadi yah, berani taruhan, isu yang menggelitik gua ini mestinya udah pernah terjadi di masa lalu, dan mestinya akan terjadi lagi di masa depan.
kalo lo udah lama baca blog gua, mungkin bisa nebak kalo gua sedikit nggak mampu ngasih saran sama sekali dan akan kembali ke kalimat andalan 'gua nggak peduli'--yeah. hal-hal kocak yang berkaitan sama manusia, gua yang manusia juga, nggak bisa menggugat apa-apa. namun, sebagai tipe manusia observan, keuntungan yang gua dapat adalah bahwa gua bisa ketawa dari jauh.
kalo lo mengerti maksud gua. karena serius ya, hal paling menarik sedunia itu salah satunya adalah manusia. elo. dia. mereka, siapapun juga.
>> dalam kamar kos. hujan asoy. otak (masih) teracuni
Menjawab pertanyaan utama: bukan cuma jadi remaja yang sulit, tapi jadi manusia secara keseluruhan memang sulit :P
ReplyDeleteBeda dengan orang dewasa yang (terpaksa) punya identitas yang tetap, remaja memang masa buat eksperimen identitas. Makanya isi fandom -- Jejepangan, Korea, Hollywood, dsb -- kebanyakan dipenuhi remaja.
Cari seseorang atau sesuatu yang bisa mereka jadikan identitas. Dan ujung2nya buat membuktikan eksistensi, 'gue lebih hebat daripada yang lain'. Iya, bahkan dalam komunitas yang sama.
Solusi? Jelas nggak ada, karena yang mereka butuhkan bukan solusi, tapi identitas. Prosesnya emang begitu.
Kalaupun mau maksa kasih solusi, caranya bukan ngasih tahu apa yang -harus- mereka lakukan. Karena mereka gak butuh nasihat, tapi identitas :D
komen yang datang dari mahasiswi psikologi jelas beda.
ReplyDeleteyeah, nggak bisa ngasih solusi, karena kalo ngasih solusi ntar yang baca menggugat soal 'hak asasi' dsb -- ujung2 kena omel. makanya itu.
manusia sangat menarik. tapi fokus gua di entri ini emang cuman buat remaja aja, penasihat.
Interesting topic nevertheless -- blog ente selalu jadi selingan berisi di antara obrolan fandom yg memenuhi Twitter :P
ReplyDeletemeski terkesan bitter...... *merenung
ReplyDeletethanks broh.