http://kpsurgery.co
bamby speechless. bahkan muke artis k-pop atau aktor/aktris yang gua sangka "agak-agak" natural......................................ternyata......................................
namie amuro........
beberapa member AKB48..................
yoona SNSD................. seohyun jugak................... siapa lagi tuh....................
NAEUN A-PINK cuk senggol bacok ichahoo sambil joget no no no................................................
seriusan teman-teman, cekidot dah itu tumblr. worth it bangat buat menyadari kalo mukenye orang indonesia aseli/blasteran masih. yah. masih jauh lebih mending. thanks berat, indonesia, for not having one of the vainest cultures ever. setidaknya, nggak separah mereka nun jauh di sana.
eh tapi kalo dipikir-pikir, kalo emang yang pada oplas bahagia dan tingkat kepercayaan dirinya meningkat oleh karena dia bisa berguna buat society dan diri sendiri, why the hell not ya kan? bamby cuma masih (dengan polosnya) terkesima melihat hasil before - after oplas dari tumblr tersebut. terpana. terkesiap. planga plongo dengan imut, dan lain sebagainya. reaksi lo pasti sama kayak gua bahahahahahhahahah mayan lah malming di kosan begini saja.
aduh lupa nonton "cinta yang sama" nich.
Saturday, November 2, 2013
Thursday, October 31, 2013
kok kocak banget sinetron
pertama-tama, entri ini ditulis oleh seseorang yang ekspresi mukanya cuma bisa datar, ngece, marmos, atau datar lagi. jadi, validitas kritikan menjurus menghujat ini...yah...jangan diambil hati.
so.
gua lupa kapan terakhir kalinya nonton sinetron indonesia.
alkisah, bamby (akhirnya) punya TV di kosan. lalu dinyalain. tadi barusan jam 8 lewat kayaknya. tersebutlah ada tiga orang anak manusia di atas panggung. cewek pake gaun pengantin putih dan berkontak lensa merah, cowok berkaos lengan buntung berkontak lensa biru, dan cowok dengan jaket kulit hitam juga berkontak lensa cokelat terang. the fuck kan ya gua mikirnya.
ceweknya udah nangis.
cowok jaket kulit lagi melas.
cowok lengan buntung terlihat menahan emosi.
kamera pun di zoom out, dan ternyata ada banyak remaja lainnya di suatu ruangan. kostum mereka aneh.
seorang cewek berkostum serba hitam mulai berkoar kalo cowok jaket kulit adalah orang yang menabrak ibunya cewek putih sampai meninggal dunia.
dimulailah bamby ngakak malam-malam maaf penghuni kosan yang lain.
bamby ngakak karena apa? karena aktingnya mereka. kenapa bam aktingnya? lo mesti tonton sendiri, judulnya "cinta yang sama".
gua mempertanyakan kualitas dan kuantitas dunia akting di indonesia, khususnya sinetron yang ditujukan buat remaja. bahkan surya saputra dan wulan guritno di sinetron tersebut nggak mampu "bersinar" atau mungkin mereka yang emang menurunkan kualitas dan kuantitas mereka karena yaelah sinetron stripping doang. bahahahahhaha.
tapi seriusan.
aktingnya tete banget. kocak banget nggak paham gua. itu mereka akting kayak bukan kaliber pantes masuk TV. itu akting macam akting buat tugas drama di kelas bahasa indonesia karena apa? karena nggak sinkron antara eskpresi, kalimat, dan intonasi. itu intonasi cuma dinaik turunkan untuk menunjukkan kalo cowok jaket kulit lagi melas memohon-mohon maaf. palsunya keliatan banget. pas-pasan nggak ada improvisasi dari apa yang naskah udah sabdakan buat si aktor (hayo tebak siapa aktornya? oke benar, eza gionino yang katanya suka mukul itu loh).
gua nggak pahamnya sama intonasi mereka.
bukan monoton, tapi predictable mampus. dan ya itu. ketauan banget lagi aktingnya. palsunya. nggak profesionalnya. ah kayak lo bisa aja bam akting melas hahahhahahaha cih melas. chiki baru ya.
anyway.
itu bentukan tete kayak gitu bisa jadi aktor/aktris? itu kayak gitu berani nyebut diri mereka aktor/aktris? gua pernah beberapa kali nonton drama korea, tapi mungkin karena aktor/aktris yang berperan nggak berumur belasan/awal dua puluhan akting itu mereka manusia korea ya berbanding tete banget sama ini aktor/aktris "cinta yang sama". ah tapi kayaknya gua pernah nonton aktor anak bocah korea umur 12an dan mereka jauh lebih bisa menyakinkan (meyakinkan?) dalam berperan nangis, marah, senang, dan sebagainya (silakan nonton baker king kim takgu dan percayalah...)
contoh ketetean dialog sinetron tersebut;
cowok jaket kulit, yang ternyata karena mereka setting-nya lagi pesta halloween kemudian dia adalah edward cullen dan cewek putih adalah bella cowok lengan buntung adalah jacob, masih melas seperti berikut,
"gue tau lo pasti benci sama gue. gue minta maaf banget. gue nyesel banget. maafin gue. sumpah demi allah gue akan ngelakuin apapun buat nebus dosa gue. ke, lo boleh nampar gue lagi. tampar gue sampe lo puas. ke, plis. blablabala diulang-ulang terus sampe ganti setting ke parkiran, hujan-hujan, berlutut sambil mewek."
cewek putih (cleaning service sebuah sekolah menengah atas swasta) abis pingsan setelah tau cowok yang ditaksirnya (cowok jaket kulit, anak orang tajir anak basket biasa lah) adalah pembunuh ibunya dia pun ngemeng dengan melas seolah-olah hidup ini nggak adil,
"kenapa harus dia yang nabrak ibu saya? kenapa nggak orang lain aja?"
"kenapa nggak orang lain aja?"
"kenapa nggak orang lain aja??????"
cuk itu emak lo. oke fine lo sukaaaaaaaaa sama cowok jaket kulit. tapi kan elo gadis miskin berwajah manis yang stereotipnya sayang sama keluarga dan berjuang mencari nafkah buat keluarga kan? apa-apaan lo ngemeng gitu? kalo gua sih seriusan ngerasa ada yang salah sama elo. atau penulis naskahnya. seriusan.
oh ini juga wajib dikomentarin. iklannya seriusan lima menit lebih. gila berarti rating sinetron ini tinggi gitu? how? karena banyak cowok blasteran cakepnya? tapi mereka memang tampan bahahahahha tapi tapi iklannya tujuh menit sendiri. nggak ngibul gua.
ini sudah bagian pendinginan.
bamby mencoba zapping ke channel lainnya. eh ada sinetron kolosal di MNC dan indosiar. bamby pun cekidot.
kesimpulan dari dua sinetron kolosal tersebut, para prajurit memulai percakapan dengan petinggi mereka dengan, "ampun gusti. kita berhasil meruntuhkan pasukan anu." selalu. ampun gusti. keren juga. "ampun bamby, kita berhasil mengece sebuah sinetron meskipun ada banyak aktor blasteran gantengnya."
yah abis dech "cinta yang sama".
oh dan aktingnya aktor-aktor di dua sinetron kolosal tersebut, gua lebih pilih aktingnya MNC. tokoh antagonisnya seriusan nggak cuma modal melotot untuk menunjukkan kalo doi siap menghabisi gadjah mada. sorot mata tokoh antagonis MNC seriusan udah cukup jahat dan licik dan nggak keliatan pura-puranya. mungkin karena aktor veteran. tapi namanya siapa bamby tidak tahu.
mungkin besok kita tonton lagi CYS dan sinetron kolosal hore. barusan bamby sarkas.
anyway.
gua cuma kaget sih. karena seinget gua film bioskop indonesia itu bagus aktingnya. in character lah setidaknya. intonasi nggak maksa dan kalimatnya kalo gua ulang sendiri ya masuk akal nggak dibuat-buat kedengerannya di telinga. gua bingung kenapa bisa sejauh "itu" perbedaannya antara sinetron stripping SCTV ber-rating tinggi versus film-film bioskop. kenapa ya? ya sudah kalo begitu. wah besok november.
Monday, October 7, 2013
Review Michigo di Jalan Colombo
Sama halnya dengan Loving Hut yang akan gua review buat entri selanjutnya, gua cuma salah pilih menu. Sebelomnya gua udah pernah makan bibimbap di UK, tapi karena waktu itu yang gua cobain bibimbap vegetarian tiada pakai daging, gua penasaran sama bibimbap ala Michigo yang pake irisan daging bulgogi. Irisan. Gua ulang sekali lagi; irisan.
Bener-bener salah pilih menu.
So, gua beli bibimbap bulgogi yang harganya Rp 40.000,- dan gua berani bilang kalo rasanya gak jauh beda sama yang gua cobain di UK. Bedanya, waktu di UK, embak-embak koreanya yang bertugas untuk mengaduk bibimbap gua, dan dia nanya mau pedes/enggak. Jadi sambel koreanya dia yang ngasih sesuai kemauan kita. Embak koreanya bilang kalo customer bule biasanya dua sendok udah kepedesan, yaudah gua minta tiga sendok dan itu pedes aniyo (enggak) sodara-sodara. Sementara bibimbap-nya Michigo udah dikasih sambel korea di dalem mangkok batunya itu; gua curiga cuma dijatahin satu sendok sambel per porsi. Walhasil gua nambahin saos dan saos tomat sampe rasanya agak manusiawi di lidah. Sekedar info, abis itu gua batuk dua hari bahahanjir, jadi nambahin saos+saos tomat ke bibimbap Michigo lo tidak disarankan yak.
Bener-bener salah pilih menu.
So, gua beli bibimbap bulgogi yang harganya Rp 40.000,- dan gua berani bilang kalo rasanya gak jauh beda sama yang gua cobain di UK. Bedanya, waktu di UK, embak-embak koreanya yang bertugas untuk mengaduk bibimbap gua, dan dia nanya mau pedes/enggak. Jadi sambel koreanya dia yang ngasih sesuai kemauan kita. Embak koreanya bilang kalo customer bule biasanya dua sendok udah kepedesan, yaudah gua minta tiga sendok dan itu pedes aniyo (enggak) sodara-sodara. Sementara bibimbap-nya Michigo udah dikasih sambel korea di dalem mangkok batunya itu; gua curiga cuma dijatahin satu sendok sambel per porsi. Walhasil gua nambahin saos dan saos tomat sampe rasanya agak manusiawi di lidah. Sekedar info, abis itu gua batuk dua hari bahahanjir, jadi nambahin saos+saos tomat ke bibimbap Michigo lo tidak disarankan yak.
Gua lupa sama harganya toppokki gatau ini nulisnya bener kaga, tapi kalo gak salah harganya antara 25-30.000 satu porsi. Kelihatannya emang kecil, tapi ternyata isinya banyak; kita beli yang toppokki fish cake, yaitu toppokki bentuk tabung + fish cake bentuk pipih. Dua-duanya enak. Sausnya sayangnya encer gitu gak jelas, gak meresap ke potongan toppokki dan fish cake-nya. Oh iya gua juga nyampur sisa saus toppokki ke bibimbap bulgogi gua hahaha pantes batuk bam.
Di UK gua juga beli toppokki, dan buat gua yang di UK lebih lebih lebih enak pake banget soalnya sausnya beda dan porsinya banyak dan isinya beragam gak cuma si toppokki aja. Gua lumayan nyesel nggak memfoto toppokki UK. Tapi kalo lo pernah nonton variety show dari korea, ya toppokki UK sama persis; dihidangkan di semacam kuali lebar, panasnya awet bahkan sampe potongan toppokki terakhir abis, sausnya kental dan lebih kaya rasanya, porsinya gede banget buat enam orang. Saking enaknya, karena bibimbap UK gua vegetarian, akhirnya gua pake topping toppokki yang bejibun itu sebagai lauk.
Untuk minumnya, Michigo gak ngasih banyak pilihan, cuma ada jus, teh botol, dan air mineral. Teh hijau aja nggak ada ceka ceka ceka. Gua beli jus apel. Harganya Rp 12.000,- dan yah rasanya lebih enak daripada buavita sih memang.
Lalu gua Betken Ayu Dewi dan Lisna patungan beli patbingsoo. Es kacang merah. Kita beli yang rasa teh hijau. Harganya Rp 28.000,- ukuran jumbo (apaan cuma ukuran cup macam Baskin’s n Robbins haha) dan Rp 17.000,- buat ukuran mini. Aneh patbingsoo-nya, nggak kayak yang sering gua liat di variety show korea. Jadi teh hijaunya itu es krim. Toppingnya ada buah kiwi, jeruk, leci, dan stroberi kalo ga salah. Kacang merahnya gede-gede. Ada irisan kacang almond juga. Dan akhirnya di bagian paling dasar terdapat es serut berlapis susu kental manis. Dan untungnya itu patbingsoo gua aduk—inget sama cara makan patbingsoo dari variety show—soalnya kalo enggak diaduk dengan berwibawa, lo cuma makan toping buah dan es krimnya, sementara es serut yang ada di bawah tumpukan toping buah dan es krim terlupakan begitu aja. Nggak lucu kan kalo es serutnya kemakan terakhir? So, jangan lupa buat mengaduk patbingsoo Michigo lo dengan ganteng/cantiknya karena yah, emang begitu cara makan patbingsoo ala korea.
* Apakah Bamby Akan Kembali Kesini: karena gua salah pilih menu, gua bakal kembali lagi ke Michigo nyobain menu doshirak-nya (nasi box). Sangat disayangkan Michigo belom punya menu mie jangmyun bener gak nih nulisnya; mie hitam macam yamin tapi kayaknya menu wajib coba bangat dalam ranah kuliner korea. Adanya mie kuah es yaitu nangmyun di Michigo *thanks berat buat Lisna yang udah mengingatkan.
Kalo lo mau kesini pastikan dulu lo dalam keadaan lapar sodara-sodara, soalnya porsinya banyak. Dan cari temen juga buat patungan toppokki/patbingsoo/menu side dishes lainnya. Gua rasa Michigo bisa ngehits gini karena kekuatan word of mouth. Soal rasa, gua cuma bisa kasih 5 dari 10 bintang.
foto-foto dari http://instagram.com/ybamb# dan hapenya dewi.
Thursday, October 3, 2013
Review Pancake Company di Sagan
Gua beli pancake cokelat kacang pake es krim cokelat seharga Rp 14.000,-, dan buat gua rasanya gak ada bedanya dengan pancake yang bisa dibikin sendiri di rumah. Alhamdulillah adonannya nggak terlalu manis, porsinya gede, dan bentukannya cantik karena bunga.
Plus point dari Pancake Company adalah minuman Chocolate Mint-nya. Gelasnya jumbo, dan harganya cuman Rp 9.000,- Mint-nya berasa sampe seruputan terakhir, yang berarti daun/liquid ekstrak mint yang dipake nggak abal-abal.
Tempatnya kecil tapi asik. Cuma kursinya kalo nggak salah ketinggian, nggak proporsional dibandingkan dengan mejanya wah Bamby pake EYD barusan. Barusan.
* Apakah Bamby Akan Kembali Kesini: hm gimana ya. Boleh lah kalo lagi bosen makan yang berat-berat. Pilihan menunya lumayan kece, ada pastanya, dengan kisaran harga yang worth it.
Sunday, September 29, 2013
review buku: "orang-orang tanah" oleh poppy d. chusfani
pertama-tama, seperti sudah sering gua koarkan, diri ini melihat cover depan suatu novel dan kemudian membaca sinopsis di cover belakang.
lo liat? "orang-orang tanah" kasusnya sama kayak katarsis http://logikatanpacela.blogspot.com/2013/06/gua-akhirnya-menemukan-sebuah-novel.html; ketika sebuah buku terbitan gramedia pustaka utama memiliki cover depan cool yang membuat bamby tertarik untuk mengambilnya dari rak. penulisnya bernama tante poppy yang sebelumnya berprofesi sebagai penerjemah (sama halnya dengan penulis "katarsis" wow apakah ini sebuah kebetulan atau takdir bahahahah) dan penyunting sebelum menulis karya-karyanya sendiri. dan buat gua, "orang-orang tanah" itu berarti 4 dari 5 bintang.
"orang-orang tanah" adalah kumpulan cerpen tentang kefanaan, perjuangan, dan pembalasan dendam—sebagaimana tertera di cover depan. ada sembilan cerpen, dan dua cerpen pembuka sama sekali nggak berkesan buat bamby yang sok high maintenance dalam membaca novel buatan orang indonesia.
oleh karenanya, tidak seperti "katarsis" yang gua baca dalam sekali lahap, gua butuh dua hari buat menyelesaikan "orang-orang tanah", no thanks to the first two stories yang berjudul jendela dan pelarian.
pastinya gua jadi agak agak selam ngelanjutin.
lalu pondok paling ujung dengan twist ending tete yang merupakan cerita ketiga sukses membuat gua nyengir kagum dan jadi semangat melanjutkan baca.
lalu bulan merah yang berasa bangsat kepedihan (ah, kata ini lagi. amcor…) tokoh utama/naratornya yang adalah seorang (seekor?) terkutuk di sekte tempat tinggalnya, yang sangat menyayangi ibunya, yang adalah lelaki naif, tersesat, dan bahkan nggak ada satu makhluk pun yang bisa menyelamatkan doi sama sekali. nggak ada.
lalu dewa kematian yang buat gua adalah contoh cerpen sakti mandraguna dalam mengungkap layer per layer misteri si narator, yang premise-nya kurang lebih bergaya sixth sense; filmnya si m. night shyamalan.
lalu pintu kembali, yang mungkin karena gua punya adek dua ekor jadinya gua bisa merelasikan diri ini dengan kiran si tokoh utama yang dalam perjalanan "kembalinya" yang dituntun oleh seekor anjing setia tapi digoda suatu karnaval meriah dan dihadang serigala besar.
lalu lelaki tua dan tikus yang menurut gua lumayan klise dan bisa ditebak tapi karena semalem (kebetulan atau takdir bahahahah) gua baru baca lagi coraline the graphic novel by neil gaiman dan ilustrator; dan coraline punya tetangga seorang lelaki tua yang melatih tikus-tikus bermain instrumen alias sama persis dengan setting cerpen ketujuh ini. bedanya, tikus-tikus lelaki tua tetangganya mbak sari nggak dilatih bermain instrumen tapi menghabisi _____ oke silakan baca sendiri.
lalu sang penyihir yang seriusan keren mamvus dari opening sampe ending. serius. emang klise, tapi cara tante poppy menyampaikan cerita adalah dua jempol. ketidak adilan akhirnya dibalas tanpa ampun di cerita ini. tokoh-tokohnya digambarkan manusiawi; ada yang baik hati nan pasrah. tapi yang gua seneng di cerita ini adalah tokoh yang pengecut. karena manusiawi. karena dia lemah. dan tokoh tidak tahu berterima kasih lainnya. ah. manusia memang menarik.
dan akhirnya orang-orang tanah. jeng jeng. cerita pamungkas yang emang mestinya dijadikan cerita terakhir dalam buku kumpulan cerpen ini. nggak seperti dewa kematian dan pintu kembali yang buat gua rumit, orang-orang tanah jauh lebih simpel, seolah-olah tante poppy emang sengaja membiarkan pembaca menebak-nebak jalan cerita dengan mudah. beberapa paragraf terakhir, ketika gua lagi khusyuk membaca, suara notification game subway surfer yang kenceng dari ifon gua sukses mempermalukan diri ini yang macho. kenapa? karena gua bergidik meskipun gua tau ibu tirinya alia bakal dimangsa orang-orang tanah yang tinggal di bawah pohon di rumah perkebunan bapaknya alia di kaki gunung. ngerti kan maksud gua. meskipun gua udah tau apa yang bakal terjadi, gua tetep bergidik. itulah tetenya orang-orang tanah.
kalo diperhatikan, sasaran buku-buku terbitan GPU dari penulis lokal yang selama ini gua beli genre-nya kejam-kejam. dan sejauh ini belum ada yang mengecewakan sob. mantap semua. baru dua sih bahahahah "katarsis" dan "orang-orang tanah". tapi seriusan. silakan cekidot kedua buku tersebut.
Saturday, September 28, 2013
roti bakar seberang gading mas jakal, yang sebenernya nggak masuk ke bucket list restoran
ini postingan yang semestinya di-update terus, tapi kayaknya bakal gua rombak sekalian:
http://logikatanpacela.blogspot.com/2013/06/hari-ini-gua-berhasil-makan-ayam-geprek.html
so. roti bakar.
terakhir diri ini makan roti bakar kayaknya juli tahun lalu waktu KKN di kaki gunung sumbing dusun garung, desa butuh, wonosobo. gua bilang ke ichahoo (dewa makanan jogja) coy emangnya seenak apaan sih roti bakar yang satu ini perasaan semua roti bakar sama aja di belahan indonesia manapun dan sodara-sodara, memang roti bakar yang satu ini beda.
gua rasa karena minyaknya gak berlebihan. maksud gua mentega. jadinya rotinya gak macam kecebur lelehan mentega gak kayak roti bakar lainnya. gak terlalu manis juga. kacangnya pun asli gak bubuk (?) soalnya gua bukan peminat roti bakar agak lupa dengan tampilan kacang yang umumnya ditemukan di roti bakar pinggir jalan.
ngantri kalo beli. mampir nyebrang gading mas dulu sabi. wah berima. cocok jadi slogan kedua perusahaan tersebut.
harganya mulai dari 8.000 rupiah, paling mahal kalo gak salah 14/16.000 rupiah yang pake selai buah apa plus keju parut dll.
anyway ini dia penampakan roti bakar enak dan banyak itu.
postingan berikutnya akan mengupas restoran vegetarian loving hut di jalan moses gejayan.
http://logikatanpacela.blogspot.com/2013/06/hari-ini-gua-berhasil-makan-ayam-geprek.html
so. roti bakar.
terakhir diri ini makan roti bakar kayaknya juli tahun lalu waktu KKN di kaki gunung sumbing dusun garung, desa butuh, wonosobo. gua bilang ke ichahoo (dewa makanan jogja) coy emangnya seenak apaan sih roti bakar yang satu ini perasaan semua roti bakar sama aja di belahan indonesia manapun dan sodara-sodara, memang roti bakar yang satu ini beda.
gua rasa karena minyaknya gak berlebihan. maksud gua mentega. jadinya rotinya gak macam kecebur lelehan mentega gak kayak roti bakar lainnya. gak terlalu manis juga. kacangnya pun asli gak bubuk (?) soalnya gua bukan peminat roti bakar agak lupa dengan tampilan kacang yang umumnya ditemukan di roti bakar pinggir jalan.
ngantri kalo beli. mampir nyebrang gading mas dulu sabi. wah berima. cocok jadi slogan kedua perusahaan tersebut.
harganya mulai dari 8.000 rupiah, paling mahal kalo gak salah 14/16.000 rupiah yang pake selai buah apa plus keju parut dll.
anyway ini dia penampakan roti bakar enak dan banyak itu.
rasa cokelat fusion kacang, harga 8.000 rupiah |
postingan berikutnya akan mengupas restoran vegetarian loving hut di jalan moses gejayan.
Friday, September 20, 2013
oh jadi ini yang namanya terperangah
setelah sekian lamanya gua nggak main ke american corner a.k.a amcor - dan ketika tadi siang gua kesana dan yang gua temukan cuma ruangan luas kosong melompong tanpa koleksi majalah rolling stones, wired, oprah, people, digest apa itu gua lupa, dan novel-novel anyar. well.
dan mbak cahya dengan kejamnya ngakak ngeliat muka gua yang memang nggak seindah jensen ackles tapi ya kurang lebih gua beneran serius terperangah. raga ini agak melesat keluar dari batin atau kebalik ya harusnya ungkapannya gua udah nggak paham lagi sodara-sodara.
amcor udah abis kontrak kerja samanya dengan UGM.
itu berarti, amcor tiada lagi. goodbye.
tadi ayu cerita kalo ada fans JKT48 mas-mas kuliahan yang bundir gara-gara nggak nonton suatu acara yang ada melodynya jadi bintang tamu demi tete melody itu yang mana gua gak tau dan mas-mas itu ninggalin suatu note yang bercerita bahwasanya hidup dia udah nggak ada maknanya lagi.
tadi setelah jam kunjungan ke amcor habis gua dengan raga yang melesak keluar dari batin pun ngemeng hal yang sama. dengan tidak adanya amcor di lantai dasar perpustakaan pusat UGM, rasanya ada lingkaran hitam menganga yang menghabisi tempat di sekitaran relung jiwa ini. tete lah.
tete.
tete.
tete.
amcor.
gila men terlalu speechless.
dan mbak cahya dengan kejamnya ngakak ngeliat muka gua yang memang nggak seindah jensen ackles tapi ya kurang lebih gua beneran serius terperangah. raga ini agak melesat keluar dari batin atau kebalik ya harusnya ungkapannya gua udah nggak paham lagi sodara-sodara.
amcor udah abis kontrak kerja samanya dengan UGM.
itu berarti, amcor tiada lagi. goodbye.
tadi ayu cerita kalo ada fans JKT48 mas-mas kuliahan yang bundir gara-gara nggak nonton suatu acara yang ada melodynya jadi bintang tamu demi tete melody itu yang mana gua gak tau dan mas-mas itu ninggalin suatu note yang bercerita bahwasanya hidup dia udah nggak ada maknanya lagi.
tadi setelah jam kunjungan ke amcor habis gua dengan raga yang melesak keluar dari batin pun ngemeng hal yang sama. dengan tidak adanya amcor di lantai dasar perpustakaan pusat UGM, rasanya ada lingkaran hitam menganga yang menghabisi tempat di sekitaran relung jiwa ini. tete lah.
tete.
tete.
tete.
amcor.
gila men terlalu speechless.
Wednesday, August 28, 2013
kemarin bamby ke UK (bagian pertama)
Wednesday, July 17, 2013
scroll down sampe ke bagian komen, lalu mari kita tertawa bersama
http://www.kaskus.co.id/thread/51e2560b1ad719aa73000007/curhatan-orang-asing-tentang-jakarta/
*artikel keren. kalo punya waktu, silakan dibaca sampe tuntas. terus scroll down ke bagian komen, dan mungkin elo bakal ngerti entri ini haha*
berikut adalah cuplikan dari apa yang bakal gua caci maki. brace yourself for i ain't gonna censor anything.
Disitulah letak kesalahan nya!!
Awal nya, dari judul nya, ane fikir penulis hanya akan bahas mengenai publik transportation atau kemacetan di Jakarta... Tapi ternyata lebih dari itu!!
Dan ini bukan masalah denial dengan kondisi yang ada sekarang. Kalau ente baca tulisan nya, pesan yg tersirat bukan sekedar masalah transportasi, tapi lebih dari itu. Banyak analogi penulis atau pemakaian kalimat yang merendahkan dan sorry to say sedikit melecehkan seakan2 kita dianggap seperti bangsa yg tidak mampu berbuat apa2.
are you fucking kidding me?
sob, ente sadar kaga kalo ente sendiri kurang lebihnya adalah cerminan dari
seperti bangsa yg tidak mampu berbuat apa2.
hah?
gua paham elo merasa terusik dengan gaya bahasa/pemakaian kalimat Andre Vltchek yang seolah-olah melecehkan anak bangsa (elo dan gua, tentunya) - tapi seriusan elo ngerasa nggak kalo elo itu gobloknya nggak ketolong lagi? sebenernya elo udah baca apaan aja selama hidup lo? entah elo naif karena saklek banget membayangkan bahwasanya si bule yang curhat itu ya bakalan cuma ngemeng soal public transportation, atau elo emang dasarnya goblok. you're obviously missing the big fucking point, mate.
mungkin gua bakal kembali ke entri ini lagi dan merombak makian tak terbendung buat si agan yang satu itu. tapi seriusan, kepada elo semua yang baca entri ini, tidakkah elo ikut mikir betapa dangkalnya cara berpikir si again tersebut sampai sampai kata "disitulah letak kesalahannya!!" bisa tercetus? like, he literally said it is Andre Vltchek's fault to give such transportation-ish title to cover up the big fucking point? gua curiga, Vltchek sendiri kalo dia baca komentarnya si agan itu kayaknya bakal ngekek juga. this is it, katanya dalam hati, this is why there are us and developing countries among humans.
mamam.
mungkin aja si agan terlalu terbutakan oleh nasionalisme yang berkobar setelah membaca oh banyaaaaak sekali "kalimat merendahkan" dari pak Andre Vltchek. mungkin dia nggak mengerti sarkasme adalah seni yang nggak semua orang bisa nikmatin. dan agan itu jelas nggak bisa. kenapa? karena otaknya nggak sampe buat memproses kesarkasan Vltchek.
itulah juga bedanya jurnalisme negara maju. artikel berjudul-penuh-tipu-anjrot-nggak-sepadan-dengan-isi-artikelnya!!!!! udah jadi makanan sehari-hari buat warga negara maju yang otaknya sampe dan lazim dengan sarkasme. lah indonesia? lo pake sarkasme di kehidupan sehari-hari, yang ada cuma sakit hati. ceka ceka ceka *bacalah dengan nada sarkas*
ah.
begitulah.
*artikel keren. kalo punya waktu, silakan dibaca sampe tuntas. terus scroll down ke bagian komen, dan mungkin elo bakal ngerti entri ini haha*
berikut adalah cuplikan dari apa yang bakal gua caci maki. brace yourself for i ain't gonna censor anything.
Disitulah letak kesalahan nya!!
Awal nya, dari judul nya, ane fikir penulis hanya akan bahas mengenai publik transportation atau kemacetan di Jakarta... Tapi ternyata lebih dari itu!!
Dan ini bukan masalah denial dengan kondisi yang ada sekarang. Kalau ente baca tulisan nya, pesan yg tersirat bukan sekedar masalah transportasi, tapi lebih dari itu. Banyak analogi penulis atau pemakaian kalimat yang merendahkan dan sorry to say sedikit melecehkan seakan2 kita dianggap seperti bangsa yg tidak mampu berbuat apa2.
are you fucking kidding me?
sob, ente sadar kaga kalo ente sendiri kurang lebihnya adalah cerminan dari
seperti bangsa yg tidak mampu berbuat apa2.
hah?
gua paham elo merasa terusik dengan gaya bahasa/pemakaian kalimat Andre Vltchek yang seolah-olah melecehkan anak bangsa (elo dan gua, tentunya) - tapi seriusan elo ngerasa nggak kalo elo itu gobloknya nggak ketolong lagi? sebenernya elo udah baca apaan aja selama hidup lo? entah elo naif karena saklek banget membayangkan bahwasanya si bule yang curhat itu ya bakalan cuma ngemeng soal public transportation, atau elo emang dasarnya goblok. you're obviously missing the big fucking point, mate.
mungkin gua bakal kembali ke entri ini lagi dan merombak makian tak terbendung buat si agan yang satu itu. tapi seriusan, kepada elo semua yang baca entri ini, tidakkah elo ikut mikir betapa dangkalnya cara berpikir si again tersebut sampai sampai kata "disitulah letak kesalahannya!!" bisa tercetus? like, he literally said it is Andre Vltchek's fault to give such transportation-ish title to cover up the big fucking point? gua curiga, Vltchek sendiri kalo dia baca komentarnya si agan itu kayaknya bakal ngekek juga. this is it, katanya dalam hati, this is why there are us and developing countries among humans.
mamam.
mungkin aja si agan terlalu terbutakan oleh nasionalisme yang berkobar setelah membaca oh banyaaaaak sekali "kalimat merendahkan" dari pak Andre Vltchek. mungkin dia nggak mengerti sarkasme adalah seni yang nggak semua orang bisa nikmatin. dan agan itu jelas nggak bisa. kenapa? karena otaknya nggak sampe buat memproses kesarkasan Vltchek.
itulah juga bedanya jurnalisme negara maju. artikel berjudul-penuh-tipu-anjrot-nggak-sepadan-dengan-isi-artikelnya!!!!! udah jadi makanan sehari-hari buat warga negara maju yang otaknya sampe dan lazim dengan sarkasme. lah indonesia? lo pake sarkasme di kehidupan sehari-hari, yang ada cuma sakit hati. ceka ceka ceka *bacalah dengan nada sarkas*
ah.
begitulah.
Sunday, June 16, 2013
wow
gua baru tau ini adalah kompetisi, karena tahun-tahun lalu gua nggak memperhatikan detailnya. maka ini adalah saat yang tepat untuk berandai-andai. seandainya gua tahu dari tahun-tahun lalu kalo ini, apa yang udah gua lakukan selama 31 hari dengan bermediumkan laptop + speedy tete atau ifon yang nggak mendukung websitenya blogger...seandainya...
*
kenapa itu novel gagas media yang tokoh utamanya anak film IKJ beromansa bersama cewek jepang endingnya adalah cewek jepang itu ternyata menderita leukimia?
seriusan.
kenapa harga buku mahal? dan ini gua yang ngomong, gua. manusia yang nggak pernah perhitungan kalo beli buku. apakah ini karena gua, selama nyaris empat tahun ini, tinggal di dekat toga mas si toko buku diskon? bamby yang dulu tidak pernah peduli dengan rupiah yang harus dikeluarkannya di gramedia atau times atau periplus? not that i mind nowadays, but still. there's a slight change, and gua kaga demen. terus kenapa kalo harga buku mahal, bam?
yah, dulu di jakarta emang sering ada gramedia fair gitu, tapi paling terjadinya setahun sekali. dan mall di jakarta letaknya jauh dari rumah gua, dan berarti toko buku pun jauh karena toko bukunya ada di dalam mall. di jogja gua bisa ke tiga mall dalam waktu satu hari, dan di setiap mall ada toko buku dan bahkan, kasarnya, toko buku itu berceceran di jogja.
oke bam.
pertanyaan lainnya adalah, tiada lagikah novel bergenre fantasi yang diterbitkan oleh gramedia pustaka utama yang worth it buat dibaca? soalnya agatha christie memborbardir toko buku dengan desain sampul depan kecenya itu; yang abstrak dan simbolis dan modern itu. kira-kira ada belasan judul baru yang (anehnya) banyak yang belom gua punya.
tete.
eragon makin aneh dan kepanjangan. gua males baca "the hunger games trilogy." gua nggak inget judul lainnya. yang jelas gua nungguin sekuelnya jacob reckless yaitu "fearless", di periplus malioboro mall ada sebenernya dan di sana pula ada lemony snicket's anjer gua lupa judulnya tapi gua inget harganya 165,000.
not a problem.
yang jadi problem itu di sana, sampul novel "the great gatsby" = poster filmnya = lol no.
mulai besok setelah bulan juli, gua nggak akan ada kelas kuliah lagi. apa itu. bagaimana. ini bukan curhat. tapi, haha. wow. nggak ada kuliah. wow.
*soalnya neno suka sama siwon*
kalo dipikir-pikir, dulu gua SMA itu tiga tahun, dan ini gua kuliah menuju 4 tahun. dan abis kuliah terus ngapain bam. nyaris 16 tahun hidup lo itu dihabiskan di dalam sebuah institusi (karena manusia belajar sampe mereka mati). are you going to leave altogether, or what, bam? institusi. kalo misalnya kerja, itu berarti berada di bawah naungan institusi juga kan? same fucking difference. tapi kerja = uang = buku.
hm. menarik.
eh gua nemu foto yang cocok buat menggambarkan muka sehari-hari gua selain cony si kelinci LINE.
gua jadi pengen punya guguk siberian husky. tapi gendong kucing aja nggak pernah apalagi anjing. oh iya kelinci juga nggak pernah padahal dulu punya banyak sampai beranak pinak. gua pernahnya menyelamatkan burung peliharaan yang nggak bisa terbang tapi nyasar dari lantai dua ke garasi. bangke lah sensasi detak jantung burung peliharaan tersebut ketika bersentuhan dengan telapak tangan lo. and that bird was warm, karena kalo gua tulis pake bahasa indonesia kesannya nggak dalem.
kalo ikan yah lo tau lah. licin bersisik slimy berlendir. kalo bayi itu berat, wangi, imudh, gembrot.
*
saking terbiasanya dengan cuaca mendung jogja selama beberapa minggu terakhir, ketika ada matahari (bukan mas matahari bukan department store ini gua mencoba melucu) mencoba eksis di balik kesuraman awan abu-abu dan langit tak berujung ini gua mencoba berbahasa puitis - well. aneh ya. nggak terima, gitu. ngapain lo sok-sokan muncul hari ini? ck ck udah lah lo bertengger tanpa guna aja di atas sana, biarkan kita terbawa ketetean mendung setiap harinya.
*
azka, lo bakal komen entri ini nggak?
*
ini entri penutup kompetisi 31 hari menulis. kalo lo beranggapan yang barusan lo baca itu semacam curhat, go ahead. tapi ini bukan.
gua mau mengutip kalimat asoynya almarhum steve jobs; "stay hungry stay foolish" - tapi gua dulu cuman mikir kalimat itu keren karena gua salah persepsi. gua kira dia adalah jenius programmer-nya semua produk-produk apple. ternyata dia si-i-o. CEO. yaelah.
jadi intinya teman-teman, kalo kata oscar wilde,
"life is far too important to be taken seriously."
Saturday, June 15, 2013
#31
skenario terburuk adalah gw nggak mengakhiri kompetisi #31harimenulis dengan gemilang
masa gw kudu ke warnet atau dunkin
speedy tete
masa gw kudu ke warnet atau dunkin
speedy tete
Friday, June 14, 2013
#30
gw gak tau internet kosan mati atau ora karena mata telah lima watt dan tiba tiba dapet wangsit buat nulis entri tentang harga buku di toko yg secara umum emang mahal. tapi gw semalem cuman dapet tidur 4 jam plus tidur tidur ayam siang dan maghrib dan cao cao dulu sial padahal kompetisi segera berakhir harusnya entri kudu semakin keren
Thursday, June 13, 2013
#29 apaan ya
Wednesday, June 12, 2013
#28 bamby dan film.
so internet kosan mati.
ini public apology buat ichahoo karena gw salah intrepre? interpretasi kalo man of steel udah main mulai today haha tete untung ada now you see me yang bikin lo bingung itu.
lalu kita tadi makan di nanamia (cihuy list restoran gw mulai bisa dicentang) dan ngobrolin game of thrones yang bikin ichahoo menatap dinding dengan nanar. gw jadi makin penasaran sama game of thrones kayaknya wajib cekidot.
terus dapet lagi restoran yg wajib dikunjungi yaitu bong di seturan, chez moi di sebelah bong, hakone resto jepang dan loving hut vegetarian deket nanamia. entri restoran bakalan gw bikin page khusus di sebelah link beranda di atas.
so moral hari ini adalah film film baru selalu rilis hari kamis bam.
ini public apology buat ichahoo karena gw salah intrepre? interpretasi kalo man of steel udah main mulai today haha tete untung ada now you see me yang bikin lo bingung itu.
lalu kita tadi makan di nanamia (cihuy list restoran gw mulai bisa dicentang) dan ngobrolin game of thrones yang bikin ichahoo menatap dinding dengan nanar. gw jadi makin penasaran sama game of thrones kayaknya wajib cekidot.
terus dapet lagi restoran yg wajib dikunjungi yaitu bong di seturan, chez moi di sebelah bong, hakone resto jepang dan loving hut vegetarian deket nanamia. entri restoran bakalan gw bikin page khusus di sebelah link beranda di atas.
so moral hari ini adalah film film baru selalu rilis hari kamis bam.
Tuesday, June 11, 2013
#27 dongeng patah hati (ini judul buku bukan judul entri)
entri ini ditulis bukan untuk menyakiti beberapa oknum tertentu, kayaknya sih bukan. entri ini lebih menjurus ke sebuah "kritikan tak mendasar seorang penulis yang setelah karyanya sempat ditolak gagasmedia kemudian dia pikir dia getir sama penerbit itu padahal enggak sama sekali karena dia macho."
kira-kira begitu.
satu hal yang bisa gua simpulkan setelah membaca kumpulan cerpen dongeng patah hati (KCDPH) adalah betapa populernya sudut pandang orang pertama yang digunakan oleh 18 penulisnya. gua pernah nanya sama ichahoo dan yoyon tete kenapa mereka lebih milih pake 1st POV itu; soalnya jadi lebih gampang buat menyampaikan emosi si tokoh utamanya.
kalo gua sesungguhnya geli sama 1st POV. geli dikira pembaca gua sebagai penulis menginvestasikan separuh/seperempat/sepertiga diri ini ke dalam sudut pandang tokoh utama novelnya. cih. dan kadang gua sebagai pembaca, yah, gua emang sering curiga kalo memang begitulah yang dilakukan oleh penulis-penulis cerita teenlit tersebut. mereka curhat dengan sarana - dengan wadah yang tidak konvensional; melalui tokoh utama novel mereka. nih gua kasih muka si cony,
do you get my point? curhat. ew.
KCDPH gua beli (dan gua baca) semata buat ngeliat pasar penulis yang nembus penerbit gagasmedia karena sampul novel-novel dari gagasmedia selalu oke punya selalu keren dan jempolan pokoknya.
ahem.
setelah membaca KCDPH, ego gua sebagai penulis pun lumayan terhina. sehina nyaris semua cerpen yang ada di KCDPH, karena gua harus akui ada tiga/empat cerpen yang semestinya nggak disandingkan sama produk-produk hina di situ; semestinya tiga/empat cerpen itu punya buku sendiri, maksudnya. dan hina disini tentunya sesuai dengan standar hina yang bamby usung karena belum tentu kita punya standar hina yang sama; dan gua mau ulang sekali lagi, gua beneran terhina waktu ngebaca KCDPH.
gua mungkin nggak bisa terlalu sok kalo menyangkut soal plot, karena gua tau gua rada lemah di situ; terlebih plot cinta-cintaan antara cewek dan cowok. jadi yang bisa gua tekankan mengenai kenapa gua terhina itu…lebih ke gaya penceritaan dan pemilihan frase dan eksekusi plot mereka.
intinya, mereka nggak se-pro mbak anastasia aemilia penulis katarsis. kecuali yang tiga/empat cerpen itu.
gua nggak bilang gua pro. sejujurnya gua bingung bikin plot percintaan cewek dan cowok yang nggak klise dan nggak maksa dan nggak bikin pembaca bete kayak gua waktu baca KCDPH. lalu apakah gua lebih baik daripada mereka? nggak juga, karena mana bam lo seperti ngemeng doang nggak ada direalisasikan novel perdana lo itu. ah. kesal, mungkin? yaelah. terheran-heran? nah, bisa jadi gua terheran-heran. sampah begitu bisa diterbitin, di gagasmedia pula, sementara elo yang masih terbelenggu rasa heran itu bakal terus dibikin heran karena lo nggak juga bergerak dan menggebrak.
makasih, bam.
KCDPH gua beli (dan gua baca) semata buat ngeliat pasar penulis yang nembus penerbit gagasmedia karena sampul novel-novel dari gagasmedia selalu oke punya selalu keren dan jempolan pokoknya.
ahem.
setelah membaca KCDPH, ego gua sebagai penulis pun lumayan terhina. sehina nyaris semua cerpen yang ada di KCDPH, karena gua harus akui ada tiga/empat cerpen yang semestinya nggak disandingkan sama produk-produk hina di situ; semestinya tiga/empat cerpen itu punya buku sendiri, maksudnya. dan hina disini tentunya sesuai dengan standar hina yang bamby usung karena belum tentu kita punya standar hina yang sama; dan gua mau ulang sekali lagi, gua beneran terhina waktu ngebaca KCDPH.
gua mungkin nggak bisa terlalu sok kalo menyangkut soal plot, karena gua tau gua rada lemah di situ; terlebih plot cinta-cintaan antara cewek dan cowok. jadi yang bisa gua tekankan mengenai kenapa gua terhina itu…lebih ke gaya penceritaan dan pemilihan frase dan eksekusi plot mereka.
intinya, mereka nggak se-pro mbak anastasia aemilia penulis katarsis. kecuali yang tiga/empat cerpen itu.
gua nggak bilang gua pro. sejujurnya gua bingung bikin plot percintaan cewek dan cowok yang nggak klise dan nggak maksa dan nggak bikin pembaca bete kayak gua waktu baca KCDPH. lalu apakah gua lebih baik daripada mereka? nggak juga, karena mana bam lo seperti ngemeng doang nggak ada direalisasikan novel perdana lo itu. ah. kesal, mungkin? yaelah. terheran-heran? nah, bisa jadi gua terheran-heran. sampah begitu bisa diterbitin, di gagasmedia pula, sementara elo yang masih terbelenggu rasa heran itu bakal terus dibikin heran karena lo nggak juga bergerak dan menggebrak.
makasih, bam.
oh ya teman-teman ini ada cuplikan dari chapter satu novel gua yang kayaknya mau gua…nggak lanjutin soalnya ora ono tokoh ceweknya (maaf, kebiasaan akut yang tengah berusaha diubah, suwer).
Summary:
Enggar pikir beginilah dia akan melewati usia tujuh belasnya; belajar untuk Ujian Nasional dan kadang-kadang nonton film di bioskop dan jogging keliling kompleks perumahannya sebelum adzan Subuh berkumandang.
Enggar pikir, di usia tujuh belas, tidak akan ada apapun itu yang mampu mengalahkan kedahsyatan kematian mendadak adiknya tahun lalu.
Tapi tentu saja bukan begitu aturan mainnya.
PENA Enggar terhenti di . setelah mengisi kolom Tempat/Tanggal lahir dengan Jakarta, 31 Desember 1995.
Dia pikir ‘membaca’ atau ‘mendengarkan musik’ atau ‘basket’ atau ‘sepak bola’ atau ‘berenang’ atau ‘nonton film’ bukanlah kegiatan yang bisa dia tulis sebagai jawaban untuk kolom Hobi yang tertera pada formulir pengenalan diri yang dibuat oleh wali kelas barunya.
Karena...yah. Karena mereka bukan hobinya. Dia hanya, seperti manusia pada umumnya, melakukan kesemuanya selama kurang lebih tujuh belas tahun hidupnya; begitu saja. Berulang-ulang. Beberapa memang mengharumkan namanya dan menghadiahinya trofi-trofi berkilauan, terpajang di rak kayu di ruang tamu rumahnya, tapi tidak ada gejolak berlebih yang lantas mentahbiskan salah satu dari sekian banyak kegiatan dalam kehidupan Enggar Ananta sebagai hobi.
Enggar mengintip formulir pengenalan diri Stefan, teman sebangkunya yang sudah sampai pada kolom Universitas impianmu.
Hobi: Fotografi, edit video, main gitar :)
Universitas impianmu: UI Teknik Elektro. ITB.
“Eits,” Stefan nyengir sambil menutupi formulir pengenalan dirinya dengan lengan dan bahu kanannya. Enggar tidak balas nyengir tapi justru menatap serius Stefan, terus menatap selama beberapa detik lebih lama, dan akhirnya kembali pada formulir pengenalan diri miliknya.
“Kenapa?” Stefan mengangkat sebelah alisnya dan duduk rapi seperti semula. “Beginian nggak penting, ya?”
Kali ini Enggar hampir nyengir.
“Gue nggak sekeren yang Gallant bilang.”
“Ah.” Stefan mengangguk maklum. “Emang dia tuh suka sama lo. Sedih banget nasib lo, Nggar.”
“Asal dia seneng.”
“Hahahanjirrr.”
*
Pada akhirnya Bu Rita memanggil Enggar ke Ruang Guru sepuluh menit sebelum bel istirahat kedua berbunyi. Beliau mempertanyakan kenapa Enggar mengosongkan kolom hobi, universitas impian, dan motto hidupnya.
“Saya―” Enggar mengernyitkan alisnya pada setumpuk formulir pengenalan diri murid-murid kelas XII-A yang ada di meja kerja Bu Rita dan teringat bahwa Bu Rita adalah guru Bahasa Inggris berusia tiga puluhan yang baru saja menikah.
“Just because, Ma’am.” Enggar tidak suka mengangkat bahu di saat dia tidak berminat untuk menjawab atau menimpali atau berinteraksi dengan orang lain―aspek krusial yang membuat Gallant yakin kalau dia adalah cowok ter-cool seantero jagad―karena buat Enggar, mengangkat bahu terkesan mendegradasi tingkat intelijensinya. Tapi dia juga tahu tidak menjawab pertanyaan Bu Rita barusan adalah sikap tidak sopan yang bisa saja menjadi stereotip yang akan Bu Rita hadiahkan untuknya selama beliau menjadi wali kelasnya.
Jadi, menjawab dengan subjek yang adalah bidang utama Bu Rita menjadi pilihannya. Dia menambahkan, berharap terdengar cukup demokratis, “No reason.”
“Alright,” nada bicara Bu Rita terdeteksi geli-namun-tertarik, “would you like any help to determine your field of interest?”
“That would be―” alunan Fur Elise dari Beethoven memotong kesediaan Enggar menerima bantuan Bu Rita. Satu menit lamanya Enggar mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut Ruang Guru.
“Gimana?” Bu Rita masih tersenyum dan Enggar mengangguk singkat. “Nice! Kalo kamu udah siap, langsung aja konsultasi sama Ibu, oke?” Enggar mengangguk lagi secara otomatis.
Seolah memahami kebisuan dan kedataran wajah Enggar adalah murni, beliau dengan ceria mempersilakan Enggar untuk menikmati waktu istirahat.
Enggar mengucapkan terima kasih, mengantongi kedua tangannya di saku celana ketika berjalan menuju pintu, dan mendapati Gallant, Stefan, dan Ical sudah menantinya di koridor.
“Kenapa, bro?” Stefan mengedikkan kepalanya ke arah Ruang Guru.
Enggar menggumam.
Gallant tidak membuang waktunya untuk segera merangkul bahu Enggar, lengkap dengan senyuman genit mengerikan yang tidak pernah absen membuat Ical terkikik dan Stefan menjulingkan matanya.
“Kangen deh sama Enggar,” kata Gallant.
(Enggar yang minggu lalu akan menghempaskan rangkulan Gallant tanpa ampun, tapi ketika menyadari resistansinya hanya membuat jeritan-jeritan fansclub Gallant(1) semakin menjadi, dia pikir mungkin tidak ada salahnya untuk ikut andil dalam Permainan Homo-Homoan ini.
Ini baru hari Senin, minggu ketiganya menjadi murid kelas dua belas, dua hari yang lalu dia dan Gallant masih pergi Jum’atan bareng. Siapa yang bakal keluar jadi pemenangnya, bahkan seorang Enggar yang-katanya-Gallant-itu-cool pun penasaran.)
“Kok lo nggak nyikut gue, Nggar?” Gallant menghentikan langkahnya. “Biasanya, harusnya, gue udah kena sikut lo dan gue sok mewek. Sementara elo dengan kerennya nyuekin gue,” dia memeriksa suhu badan Enggar, “lo nggak sakit, kan?”
Stefan menggeleng-gelengkan kepalanya. Ical menertawakan Stefan yang entah kenapa sangat terganggu dengan Permainannya Gallant.
“Harusnya lo bisa terima gue apa adanya,” Enggar melingkarkan lengannya ke pinggang Gallant. Pose mereka cukup malu-maluin karena mereka berdiri sama tinggi, dan Stefan dan Ical mulai menjauhi mereka secara konstan. Koridor lantai satu masih dibanjiri lautan siswa dan siswi kelaparan yang bereksodus ke kantin, dan tak lama, teman-teman Gallant dari kelas lain yang kebetulan melihat―dari kelas sepuluh sampai dua belas karena Gallant adalah Cowok Paling Populer, Supel, Humoris, dan Jangan Lupa Ganteng―bersiul-siul iseng diikuti dengan cekikikan cewek-cewek fans beratnya Gallant.
(Biasanya, harusnya, Enggar tidak suka dengan keramaian―terlebih menjadi pusat perhatian―tetapi melihat Gallant yang pembawaannya nyantai mendadak gelagapan, yah. Lumayan lah.)
“Anjir anjir,” Stefan mendorong Gallant lepas dari pelukan Enggar. “Anjir, kenapa gue punya temen goblok-goblok gini?!”
“Stefan trauma kayaknya.” Ical dengan damai berkomentar, dan Gallant menyikutnya. “Aw! Nggar, pacar lo nakal nih!” Ical mencibir, tapi dia lari mencari perlindungan di balik badan Enggar ketika Gallant mengangkat tangannya lagi.
“Njir, Cal, lo jangan ikut-ikutan!” Stefan membelalakkan matanya.
“Sakit njir...” Ical mengelus-elus dadanya sebelum dia tancap gas ke kios nasi kuning yang berada di ujung kantin.
Mereka berempat mengantri di sana; Stefan sibuk dengan ponselnya, Ical bercanda dengan ibu penjual, dan Gallant menepis semua gosip yang dilontarkan padanya dengan senyuman paling memikat yang sering dia gunakan sementara Enggar diam tepat di hadapannya. Berani taruhan, Gallant tidak akan pernah kapok dengan tingkahnya yang memang layak menjadi bahan gosip satu sekolah, dia hanya sedikit terkejut terkait seberapa kooperatifnya Enggar tadi.
Mereka mendapat meja kosong di dekat kios nasi kuning tersebut, dan benar saja, Gallant duduk di sebelah Enggar; menggeser bangku plastiknya sepersekian senti lebih dekat lagi sampai kedua lengan mereka bertempelan. Enggar kidal, Gallant tidak, dan sepertinya Gallant cukup senang dengan ketidaknyamanan yang diciptakannya.
“Anjir.” Stefan menciduk sesendok nasi kuning dengan kekuatan yang tidak perlu. Ical dengan acuh menambahkan sambal kacang banyak-banyak ke piringnya.
“Ini makhluk mulutnya perlu dipasang filter,” Gallant berkata prihatin, “Fan, kenapa sih lo bete banget kalo liat gue mesra sama Enggar?”
“Anjirrr...” Stefan menarik napas dalam-dalam, tetapi tidak terpancing oleh keabsurd-an yang di otak Gallant adalah topik yang tepat untuk membuka obrolan ringan di siang hari.
“Kalo gue nggak tau lo naksir berat sama Maya gue ngeliatnya lo jeles karena gue mesra banget sama temen sebangku lo.” Ical menyambut ajakan tos dari Gallant dan Stefan membuat tanda salib dengan terburu-buru, kemungkinan besar berdoa tidak ada seorang pun yang mendengar ocehan Gallant tentang Maya atau berdoa agar dikuatkan imannya supaya dia tidak membunuh Gallant dengan garpu yang dicengkeramnya.
Enggar menonton teman-temannya bertingkah, karena kalau Gallant adalah leader nyeleneh mereka dan Stefan adalah Si Kurang-lebih Normal dan Ical punya Mental Anak TK, maka Enggar adalah Penonton Setia yang masih belum paham alasan kenapa Gallant, Stefan, dan Ical tiba-tiba mendatanginya di hari pertama mereka menjadi teman sekelas dan mengajaknya jajan di kantin bersama. Bahkan Stefan―setelah kalah main hompimpa―menawarkan diri menjadi teman sebangkunya Enggar dan membawakannya amplang keesokan harinya.
(Enggar punya beberapa teori Kenapa. Mungkin dirinya terlihat nelangsa sendirian mendengarkan musik di iPodnya, duduk diam di bangku barisan paling belakang kelas XII-A yang ramai oleh jeritan-jeritan senang asyik-kita-sekelas-lagi! Mungkin Stefan yang memang datang terlambat tidak kesampaian bertempur untuk mencari bangku dan/atau teman sebangku yang bukan orang asing, dan hanya Enggar yang tersisa. Mungkin Gallant benar-benar suka padanya? Ha ha.)
Enggar mengerjapkan matanya ketika ada sesendok penuh nasi kuning datang dari arah Gallant, yang tengah tersenyum penuh harap. Dari sudut matanya, Enggar melihat Ical menodongkan iPhone berhiaskan stiker Shaun the Sheep milik Gallant di udara, siap mengabadikan momen yang hanya bisa terjadi kalau saja tidak ada seseorang yang menyenggol badan Enggar sampai dagunya terantuk sendok yang akhirnya jatuh ke lantai kantin.
(1)
adjective: |ˈgalənt| (of a person or their behavior) brave, heroic.
noun: a dashing man of fashion, a fine gentleman.
gimana, sodara-sodara, cuplikan novel-yang-kayaknya-kurang-potensial-buat-pasar-indonesia punya gua? komentarnya ditunggu; masukan, kritik, ih bam keren, dan saran.
Summary:
Enggar pikir beginilah dia akan melewati usia tujuh belasnya; belajar untuk Ujian Nasional dan kadang-kadang nonton film di bioskop dan jogging keliling kompleks perumahannya sebelum adzan Subuh berkumandang.
Enggar pikir, di usia tujuh belas, tidak akan ada apapun itu yang mampu mengalahkan kedahsyatan kematian mendadak adiknya tahun lalu.
Tapi tentu saja bukan begitu aturan mainnya.
PENA Enggar terhenti di . setelah mengisi kolom Tempat/Tanggal lahir dengan Jakarta, 31 Desember 1995.
Dia pikir ‘membaca’ atau ‘mendengarkan musik’ atau ‘basket’ atau ‘sepak bola’ atau ‘berenang’ atau ‘nonton film’ bukanlah kegiatan yang bisa dia tulis sebagai jawaban untuk kolom Hobi yang tertera pada formulir pengenalan diri yang dibuat oleh wali kelas barunya.
Karena...yah. Karena mereka bukan hobinya. Dia hanya, seperti manusia pada umumnya, melakukan kesemuanya selama kurang lebih tujuh belas tahun hidupnya; begitu saja. Berulang-ulang. Beberapa memang mengharumkan namanya dan menghadiahinya trofi-trofi berkilauan, terpajang di rak kayu di ruang tamu rumahnya, tapi tidak ada gejolak berlebih yang lantas mentahbiskan salah satu dari sekian banyak kegiatan dalam kehidupan Enggar Ananta sebagai hobi.
Enggar mengintip formulir pengenalan diri Stefan, teman sebangkunya yang sudah sampai pada kolom Universitas impianmu.
Hobi: Fotografi, edit video, main gitar :)
Universitas impianmu: UI Teknik Elektro. ITB.
“Eits,” Stefan nyengir sambil menutupi formulir pengenalan dirinya dengan lengan dan bahu kanannya. Enggar tidak balas nyengir tapi justru menatap serius Stefan, terus menatap selama beberapa detik lebih lama, dan akhirnya kembali pada formulir pengenalan diri miliknya.
“Kenapa?” Stefan mengangkat sebelah alisnya dan duduk rapi seperti semula. “Beginian nggak penting, ya?”
Kali ini Enggar hampir nyengir.
“Gue nggak sekeren yang Gallant bilang.”
“Ah.” Stefan mengangguk maklum. “Emang dia tuh suka sama lo. Sedih banget nasib lo, Nggar.”
“Asal dia seneng.”
“Hahahanjirrr.”
*
Pada akhirnya Bu Rita memanggil Enggar ke Ruang Guru sepuluh menit sebelum bel istirahat kedua berbunyi. Beliau mempertanyakan kenapa Enggar mengosongkan kolom hobi, universitas impian, dan motto hidupnya.
“Saya―” Enggar mengernyitkan alisnya pada setumpuk formulir pengenalan diri murid-murid kelas XII-A yang ada di meja kerja Bu Rita dan teringat bahwa Bu Rita adalah guru Bahasa Inggris berusia tiga puluhan yang baru saja menikah.
“Just because, Ma’am.” Enggar tidak suka mengangkat bahu di saat dia tidak berminat untuk menjawab atau menimpali atau berinteraksi dengan orang lain―aspek krusial yang membuat Gallant yakin kalau dia adalah cowok ter-cool seantero jagad―karena buat Enggar, mengangkat bahu terkesan mendegradasi tingkat intelijensinya. Tapi dia juga tahu tidak menjawab pertanyaan Bu Rita barusan adalah sikap tidak sopan yang bisa saja menjadi stereotip yang akan Bu Rita hadiahkan untuknya selama beliau menjadi wali kelasnya.
Jadi, menjawab dengan subjek yang adalah bidang utama Bu Rita menjadi pilihannya. Dia menambahkan, berharap terdengar cukup demokratis, “No reason.”
“Alright,” nada bicara Bu Rita terdeteksi geli-namun-tertarik, “would you like any help to determine your field of interest?”
“That would be―” alunan Fur Elise dari Beethoven memotong kesediaan Enggar menerima bantuan Bu Rita. Satu menit lamanya Enggar mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut Ruang Guru.
“Gimana?” Bu Rita masih tersenyum dan Enggar mengangguk singkat. “Nice! Kalo kamu udah siap, langsung aja konsultasi sama Ibu, oke?” Enggar mengangguk lagi secara otomatis.
Seolah memahami kebisuan dan kedataran wajah Enggar adalah murni, beliau dengan ceria mempersilakan Enggar untuk menikmati waktu istirahat.
Enggar mengucapkan terima kasih, mengantongi kedua tangannya di saku celana ketika berjalan menuju pintu, dan mendapati Gallant, Stefan, dan Ical sudah menantinya di koridor.
“Kenapa, bro?” Stefan mengedikkan kepalanya ke arah Ruang Guru.
Enggar menggumam.
Gallant tidak membuang waktunya untuk segera merangkul bahu Enggar, lengkap dengan senyuman genit mengerikan yang tidak pernah absen membuat Ical terkikik dan Stefan menjulingkan matanya.
“Kangen deh sama Enggar,” kata Gallant.
(Enggar yang minggu lalu akan menghempaskan rangkulan Gallant tanpa ampun, tapi ketika menyadari resistansinya hanya membuat jeritan-jeritan fansclub Gallant(1) semakin menjadi, dia pikir mungkin tidak ada salahnya untuk ikut andil dalam Permainan Homo-Homoan ini.
Ini baru hari Senin, minggu ketiganya menjadi murid kelas dua belas, dua hari yang lalu dia dan Gallant masih pergi Jum’atan bareng. Siapa yang bakal keluar jadi pemenangnya, bahkan seorang Enggar yang-katanya-Gallant-itu-cool pun penasaran.)
“Kok lo nggak nyikut gue, Nggar?” Gallant menghentikan langkahnya. “Biasanya, harusnya, gue udah kena sikut lo dan gue sok mewek. Sementara elo dengan kerennya nyuekin gue,” dia memeriksa suhu badan Enggar, “lo nggak sakit, kan?”
Stefan menggeleng-gelengkan kepalanya. Ical menertawakan Stefan yang entah kenapa sangat terganggu dengan Permainannya Gallant.
“Harusnya lo bisa terima gue apa adanya,” Enggar melingkarkan lengannya ke pinggang Gallant. Pose mereka cukup malu-maluin karena mereka berdiri sama tinggi, dan Stefan dan Ical mulai menjauhi mereka secara konstan. Koridor lantai satu masih dibanjiri lautan siswa dan siswi kelaparan yang bereksodus ke kantin, dan tak lama, teman-teman Gallant dari kelas lain yang kebetulan melihat―dari kelas sepuluh sampai dua belas karena Gallant adalah Cowok Paling Populer, Supel, Humoris, dan Jangan Lupa Ganteng―bersiul-siul iseng diikuti dengan cekikikan cewek-cewek fans beratnya Gallant.
(Biasanya, harusnya, Enggar tidak suka dengan keramaian―terlebih menjadi pusat perhatian―tetapi melihat Gallant yang pembawaannya nyantai mendadak gelagapan, yah. Lumayan lah.)
“Anjir anjir,” Stefan mendorong Gallant lepas dari pelukan Enggar. “Anjir, kenapa gue punya temen goblok-goblok gini?!”
“Stefan trauma kayaknya.” Ical dengan damai berkomentar, dan Gallant menyikutnya. “Aw! Nggar, pacar lo nakal nih!” Ical mencibir, tapi dia lari mencari perlindungan di balik badan Enggar ketika Gallant mengangkat tangannya lagi.
“Njir, Cal, lo jangan ikut-ikutan!” Stefan membelalakkan matanya.
“Sakit njir...” Ical mengelus-elus dadanya sebelum dia tancap gas ke kios nasi kuning yang berada di ujung kantin.
Mereka berempat mengantri di sana; Stefan sibuk dengan ponselnya, Ical bercanda dengan ibu penjual, dan Gallant menepis semua gosip yang dilontarkan padanya dengan senyuman paling memikat yang sering dia gunakan sementara Enggar diam tepat di hadapannya. Berani taruhan, Gallant tidak akan pernah kapok dengan tingkahnya yang memang layak menjadi bahan gosip satu sekolah, dia hanya sedikit terkejut terkait seberapa kooperatifnya Enggar tadi.
Mereka mendapat meja kosong di dekat kios nasi kuning tersebut, dan benar saja, Gallant duduk di sebelah Enggar; menggeser bangku plastiknya sepersekian senti lebih dekat lagi sampai kedua lengan mereka bertempelan. Enggar kidal, Gallant tidak, dan sepertinya Gallant cukup senang dengan ketidaknyamanan yang diciptakannya.
“Anjir.” Stefan menciduk sesendok nasi kuning dengan kekuatan yang tidak perlu. Ical dengan acuh menambahkan sambal kacang banyak-banyak ke piringnya.
“Ini makhluk mulutnya perlu dipasang filter,” Gallant berkata prihatin, “Fan, kenapa sih lo bete banget kalo liat gue mesra sama Enggar?”
“Anjirrr...” Stefan menarik napas dalam-dalam, tetapi tidak terpancing oleh keabsurd-an yang di otak Gallant adalah topik yang tepat untuk membuka obrolan ringan di siang hari.
“Kalo gue nggak tau lo naksir berat sama Maya gue ngeliatnya lo jeles karena gue mesra banget sama temen sebangku lo.” Ical menyambut ajakan tos dari Gallant dan Stefan membuat tanda salib dengan terburu-buru, kemungkinan besar berdoa tidak ada seorang pun yang mendengar ocehan Gallant tentang Maya atau berdoa agar dikuatkan imannya supaya dia tidak membunuh Gallant dengan garpu yang dicengkeramnya.
Enggar menonton teman-temannya bertingkah, karena kalau Gallant adalah leader nyeleneh mereka dan Stefan adalah Si Kurang-lebih Normal dan Ical punya Mental Anak TK, maka Enggar adalah Penonton Setia yang masih belum paham alasan kenapa Gallant, Stefan, dan Ical tiba-tiba mendatanginya di hari pertama mereka menjadi teman sekelas dan mengajaknya jajan di kantin bersama. Bahkan Stefan―setelah kalah main hompimpa―menawarkan diri menjadi teman sebangkunya Enggar dan membawakannya amplang keesokan harinya.
(Enggar punya beberapa teori Kenapa. Mungkin dirinya terlihat nelangsa sendirian mendengarkan musik di iPodnya, duduk diam di bangku barisan paling belakang kelas XII-A yang ramai oleh jeritan-jeritan senang asyik-kita-sekelas-lagi! Mungkin Stefan yang memang datang terlambat tidak kesampaian bertempur untuk mencari bangku dan/atau teman sebangku yang bukan orang asing, dan hanya Enggar yang tersisa. Mungkin Gallant benar-benar suka padanya? Ha ha.)
Enggar mengerjapkan matanya ketika ada sesendok penuh nasi kuning datang dari arah Gallant, yang tengah tersenyum penuh harap. Dari sudut matanya, Enggar melihat Ical menodongkan iPhone berhiaskan stiker Shaun the Sheep milik Gallant di udara, siap mengabadikan momen yang hanya bisa terjadi kalau saja tidak ada seseorang yang menyenggol badan Enggar sampai dagunya terantuk sendok yang akhirnya jatuh ke lantai kantin.
(1)
adjective: |ˈgalənt| (of a person or their behavior) brave, heroic.
noun: a dashing man of fashion, a fine gentleman.
gimana, sodara-sodara, cuplikan novel-yang-kayaknya-kurang-potensial-buat-pasar-indonesia punya gua? komentarnya ditunggu; masukan, kritik, ih bam keren, dan saran.
atau apa gitu kue gua juga mau.
p.s. itu judulnya "anak laki-laki" dan gallant bukan tokoh utama keduanya. sayangnya. haha.
Monday, June 10, 2013
#26 katarsis, sebuah novel oleh anastasia aemilia
gua akhirnya menemukan sebuah novel indonesia yang nyaris sempurna.
sempurna sesuai selera gua, maksudnya.
gua baca novel ini tadi siang. 261 halaman gua abisin dalam waktu kurang lebih tiga jam. gua nggak niat buat baca dengan khusyuk, cuma "ah beberapa chapter aja sabi terus bab 1," tapi lol. bab 1 apa?
dari profil singkat penulis, dikatakan kalo mbak anastasia awalnya pengen jadi seorang travel writer tapi banting setir jadi penulis psychology thriller dan bangke emang katarsis beneran novel psychology thriller yang gua kasih 4,5 bintang dari 5 bintang.
ini dia beberapa alasan solid kenapa katarsis cocok sama bamby;
1. gaya penulisan mbak anastasia.
gua baca katarsis layaknya baca novel terjemahan, lo bakalan bisa banget membedakan gaya nulisnya mbak anastasia versus novel teenlit yang belom lama ini gua baca (dan bakal gua angkat jadi topik besok). usut punya usut, mbak anastasia ternyata udah kerja lama di GPU (gramedia pustaka utama) sebagai penerjemah dan editor. dahsyat gan.
"Tubuhku tak bisa merasakan luka. Tapi setiap mendengar psikiater itu menyebut nama Tara, atau ketika mendengar Tara menyebut nama Alfons di peron pagi itu dan meminta izin padanya untuk makan malam bersamaku, aku mulai mengerti dengan apa yang dimaksud ibuku soal kebahagiaan yang getir. Asalnya bukan dari luka-luka di lenganku, tapi di sini, di dadaku. Aku membenci rasa itu, tapi juga sedang menikmatinya." (hal. 186)
"Dia benar. Biasanya polisi selalu benar. Dan kalau tidak benar, biasanya mereka keras kepala dan sok tahu, dan lama-lama menjadi benar. Tapi mungkin dia benar." (hal. 232)
buat gua yang kalo baca novel indonesia seriusan milih-milih alias high maintenance baik dari segi cerita, gaya penulisan, dan keseluruhan novel itu sendiri, well, katarsis jelas nomor satu. 5cm? lewat. dan hujan pun berhenti? nyampah.
2. karakter utamanya.
adalah cewek belia. tara johandi. digambarkan cantik berambut panjang dengan pipi berlesung pipit yang sayangnya memudar. didiagnosis sebagai sosiopat/psikopat yang nggak bisa berempati, pintar membaca suasana dan karenanya jago ngibul, kejam, smart, sepanjang cerita beneran nggak minta dimanja/berharap ada orang yang 'mengerti' dirinya, sinting, dan pada intinya dia adalah gambaran ideal tokoh utama cewek yang semestinya bisa muncul di novel-novel gua. oke, mungkin nggak separah tara, tapi kurang lebihnya begitulah kawan-kawan. haha.
tapi gua pikir apa yang lo barusan baca nggak mampu mendeskripsikan seberapa unbelievable-nya si tara ini. lo harus baca sendiri biar lo bisa paham. dan ini gua yang ngomong, gua. yang alergi punya tokoh utama cewek di novel yang gua tulis sendiri, jadi tara yang berhasil bikin gua memuji dirinya, well lo beneran harus baca katarsis.
3. efek tak kasat mata yang gua dapatkan.
darah. daging yang busuk. tulang patah. penggambaran adegan-adegan sadis yang detail dan nyaris―nyaris―bikin gua yang macho ini ngilu. dan itu tadi. nuansa kelam sepanjang cerita yang nggak bisa lepas selama gua membaca katarsis. dari sudut pandang gua sebagai penulis (ayo semuanya bilang amin), kalo lo bisa ngejaga satu sensasi tertentu ketika lo baca sebuah buku―sensasi yang langsung menyergap lo dari halaman-halaman awal buku sampai halaman terakhirnya―anjir itu yang namanya penulis berhasil, konsisten, profetetesional, dan jelas tau banget dia lagi ngapain.
mbak anastasia tau dia itu nulis novel psychological thriller, dan emang ada percikan romansa yang dia sisipkan, tapi bahkan romansa―yang selalu manusia cari dimanapun, dalam bentuk apapun, dan kadang justru ngerusak plot―romansa yang ada di katarsis ini pun sifatnya destruktif, bung. destruktif, posesif, berada di luar batas nalar lo soal romansa yang biasa lo baca di novel-novel teenlit iya gua lagi sarkas.
4. sampul depan.
ya maksud gua, lo tau lah biasanya sampul depan novel-novel indonesia terbitan GPU seringnya menjurus alay, norak, bikin mata bete. tapi katarsis? lo liat kan itu ada anak kecil cewek ngangkat boneka yang kepalanya copot? nah, itu dia.
5. alur.
mbak anastasia. ah gua jadi pengen kenalan sama embak. sayang dia nggak mencantumkan email atau FBnya. diri ini ingin banyak bertanya padamu, mbak anastasia. haha.
so. alurnya.
cepat, dinamis, nggak bertele-tele, jelas, dan melompat-lompat dari present time ke past - dan waktu ganti bagian (bukan chapter), ternyata point of view-nya pindah ke tokoh cowok utama bernama ello. dan ada chapter yang beneran selang-seling dari tara > ello > tara > ello lagi. 4,5 bintang gua nggak sia-sia.
6. judulnya.
katarsis. kata serapan dari bahasa inggris catharsis yang lumrahnya diterjemahkan sebagai suatu bentuk pelepasan emosi yang ditumpuk-tumpuk dengan cara entah mecahin piring, meninju tembok, berteriak di ruangan kosong, atau kalo sampai tingkat ekstrem ya mungkin bunuh orang atau menyayat pergelangan tangan.
satu kata aja itu judul novelnya mbak anastasia. katarsis. udah gitu doang. tapi wooow nggak sanggup lah silakan baca artikel ini, http://youarenotsosmart.com/2010/08/11/catharsis/
gua bilang katarsis ini nyaris jadi novel sempurna. nyaris. berikut beberapa alasan kontradiktif buat pujian-pujian di atas;
a. psikiater-nya si tara, namanya alfons, diceritakan punya tunangan. tapi cuma muncul sekitar dua paragraf dan nggak pernah disebut-sebut lagi padahal (spoiler, sori nih) si alfons m_ _ _ woy. sebagai tunangan bukannya doi kudu nangis meraung raung mempertanyakan dan heboh sana sini. tapi mana doi nggak muncul sama sekali tuh padahal pemberitaan kem_ _ _an alfons semerbak di media. dan nggak ada isyarat kalo alfons memutuskan tali pertunangan atau gimana.
b. daun mint yang fungsinya apaan nggak jelas. apakah aromanya bisa menyamarkan bau daging busuk termutilasi di gudang rumah lo?
air putih menyegarkan yang selalu alfons kasih ke tara, apa gunanya? apakah itu air putih biasa? tapi kenapa selalu diceritakan dengan detil di setiap kali tara meminumnya? jangan-jangan air putih itu ramuannya si alfons biar tara waras?
c. plotnya.
lo boleh panggil gua sok (biar sepakat sama mami gua), tapi plot katarsis ini ketebak. buat gua yang sedari jaman jahiliyah udah melahap novel-novel agatha christie, katarsis...yah...sebenernya biasa aja kalo yang nulis bukan si mbak anastasia yang notabene adalah orang indonesia. tapi karena yang nulis adalah orang indonesia (plus enam poin di atas)―4,5 bintang bukanlah sesuatu yang berlebihan buat katarsis.
d. alasan tara membenci orang tua kandungnya sendiri.
katarsis ditulis pake point of view orang pertama, pake "aku", dan harusnya kalo pake POV begini si tara bisa menceritakan jauh lebih dalam lagi kenapa dia benci namanya sendiri, tara, yang adalah gabungan dari tari dan bara; mama dan papanya.
kalo soal kecenderungan psikopat/sosiopatnya si tara, udah keliatan dari waktu dia berumur lima tahun, tapi kenapa―seriusan tete ayam―kenapa dia benci mamanya yang lembut itu? yang dia b_ _ _ h di tangga rumahnya itu? papanya sempat disebut "memukuli mamanya", oke fine, gua bisa terima, tapi terus apaan? (soalnya diceritakan sambil lalu aja, perihal papanya memukuli mamanya. kurang detail. atau emang si mbak anastasia sengaja nggak membeberkannya?).
menurut gua, isu ini harusnya bisa digali lagi - atau bahkan dieksploitasi sebagai titik nol latar belakang tara si sosiopat/psikopat. untung aja (maklum gua pembaca high maintenance) si tara nggak pernah bersikap kayak cewek-cewek korea yang melenguh manggil "oppa" mereka pake suara sengau menggelikan. untung aja.
apa lagi yang bisa gua bilang tentang katarsis? bahwasanya masih ada novel indonesia yang nyaris sempurna buat selera sok high maintenance gua? bahwasanya bamby bisa bikin entri berkualitas macam bedah/review buku kayak gini yang mungkin bisa menyelamatkan muka logikatanpacela dan mungkin mengantarkan bamby ke takhta pemenang kompetisi 31 hari menulis? haha.
oke besok gua bakal bedah/review novel teenlit keluaran gagasmedia yang pernah bikin gua memaki di status FB dan BBM. besok.
sekian dulu.
Sunday, June 9, 2013
#25 makanan di jogja
hari ini gua berhasil makan ayam geprek bu rum dengan cabe 4 yang nggak berasa pedesnya, dan seafood murah yang sebelah CK jalan sudirman.
ayam geprek bu rum enak pake parah, cepet, dan 10,000 udah cukup pake tempe sepotong. makasih kakak icha sudah memperkenalkan ayam geprek tersebut.
seafood murah porsinya dikit tapi sambel nanas dan sambel manisnya empat jempol. makasih azka dan ellen yang udah ngajak gua makan malam di sana.
terus azka ngasih sisa-sisa beard papa vanilla yang dibawain temennya. gokil hari ini.
berhubung gua nasibnya kesian, berikut adalah daftar restoran yang wajib dikunjungi sebelom cabut dari sini:
1. asagaya jakal
2. shilla makanan korea sebelah happy puppy ring road
4. mondo
5. dimsum xo yang di amplaz
6. jejamuran
7. kuki donat jakal
8. masakan india yang di gang pizza hut jakal
9. parsley jakal
10. bong di seturan
11. chez moi sebelahan bong
12. hakone di daerah deket nanamia
13. loving hut restoran vegetarian deket nanamia
dan masih banyak lagi sodara-sodara. list ini akan di-update dan akan dibuat entri tersendiri buat masing-masing restorannya.
Saturday, June 8, 2013
live report
bukan internet kosan yang mati nyala hari ini , tetapi listrik kosan. emang kosan gua rada-rada nyampah. mati listriknya itu sedetik, terus hidup, mati lagi sedetik, hidup lagi - ada interval tiap sekitar 5-10-15 menit ayo cepat publish entri ini bam.
Friday, June 7, 2013
#24 menta, permen cinta (sebagaimana tertera di kemasannya)
Thursday, June 6, 2013
#23 "oh begitu..."
dua hari yang lalu gua liat skripsi orang. mbak itu meneliti tentang perbedaan perilaku mahasiswa exchange dari jerman, australia, jepang, dan korea.
hasil penelitian mbak itu menyimpulkan bahwasanya gaya belajar mengajar universitas di jepang dan korea menitik beratkan kepada perilaku mahasiswanya sebagai berikut;
- mahasiswa mendengarkan dosen dengan saksama, lalu mencatat dengan rajin
- nggak ada diskusi antar mahasiswa/dosen, nggak ada presentasi
- tanya jawab hanya terjadi ketika dosen menunjuk seorang mahasiswa saja
- setelah jam kuliah usai mereka ngetem di perpustakaan buat internetan atau langsung ngerjain tugas
gampangnya, pasif.
(tapi toh mereka otaknya berisi daripada kita? mungkin.)
sementara itu, mahasiswa dari belahan dunia barat kurang lebihnya serupa dengan kita mahasiswa indonesia, jauh lebih aktif dan dinamis.
lalu, gua pun beropini ke yoyon yang duduk di sebelah gua, "yon jangan-jangan kita mahasiswa indonesia emang udah oke secara individual, tapi institusinya jijay?" karena let's be honest, ladies and gentlemen, lo pasti tau apa yang gua maksud.
atau, seperti biasa, gua cuma menjustifikasi diri. heh.
(yoyon setuju sama opini gua, ngomong-ngomong.)
Wednesday, June 5, 2013
#22 bamby dan instagram
kalo lo pernah mampir ke akun instagram gua, lo bisa liat kalo gua nggak pernah upload foto diri karena gua 1) malu, 2) nggak bisa gaya, 3) geli ngeliat mereka yang begitu, dan 4) semua jawaban adalah benar.
gua lebih memfokuskan akun instagram tersebut buat mengolah dan melatih terus sisi artistik gua terkait landscape, pemandangan, dan/atau objek abstrak lainnya. tetapi buat gua pribadi, nampaknya gua masih harus lebih sering memanfaatkan ifon yang males gua ambil dari tas, misalnya waktu ane lagi di daerah perpus-rektorat-kehutanan yang notabene adalah situs-situs kece buat sok sokan jadi fotografer.
sudah 41 minggu berlalu sejak gua mulai mengaktifkan akun http://instagram.com/ybamb#
berikut foto-foto favorit bamby, courtesy of herself:
diambil ketika terjebak di dalam pesawat lion air, kondisi sudah mendarat di bandara internasional adi tsujipto (ini bener gak tulisannya) setelah berputar-putar setengah jam di udara, dan akhirnya hujan badai. |
lokasi? pemandangan langit pondok indah, jakarta selatan. diambil dari dalam mobil. |
pucuk-pucuk pohon di setumbu, jawa tengah. ketika matahari terbit, gua pikir filter black and white-nya justru bikin cool (semoga lo juga berpikiran sama). |
Tuesday, June 4, 2013
#21 molring, bagian dua
ini dia si "piki piki" yang emang nggak enak itu. apa daya "tiga bersaudara" lagi langka di kantin fisipol maupun kantin pasca sarjana (bahasa cakepnya S2) ekonomi. harganya sama yaitu Rp 3.500,- |
wow, ngomong-ngomong. ini udah hari ke-21 kompetisi #31harimenulis yang diadakan oleh jurusan ilmu komunikasi universitas gadjah mada.
kurang lebih dalam 10 hari, akankah bamby terus menulis di sini ketika kompetisi berakhir?
Monday, June 3, 2013
#20 cats of instagram
gua sebenernya nggak takut sama kucing, tapi demi tete sampai saat ini gw belom pernah gendong/mendekap kucing pake tangan gua.
ah.
ini beberapa link ke instagram catlebrity keren yang gua follow di instagram gua;
http://instagram.com/cats_of_instagram
http://instagram.com/maezy321
http://instagram.com/tomiinya
matanya jereng. gembrot.
ada banyak tapi karena yang tampil di dashboard mereka, yah.
cakep ye kucing.
ah.
ini beberapa link ke instagram catlebrity keren yang gua follow di instagram gua;
http://instagram.com/cats_of_instagram
http://instagram.com/maezy321
http://instagram.com/tomiinya
matanya jereng. gembrot.
ada banyak tapi karena yang tampil di dashboard mereka, yah.
cakep ye kucing.
Sunday, June 2, 2013
#19 molring
Saturday, June 1, 2013
#18 safari ifon ane tidak kompatibel sama blogger
tapi bisa posting tapi sebaiknya anda ganti browser katanya google
tete internet kosan tete
pasti ini postingannya dobel dobel
there is an error processing your request la la la
tete internet kosan tete
pasti ini postingannya dobel dobel
there is an error processing your request la la la
Friday, May 31, 2013
#17 bamby dan antihero
kurang lebihnya, antihero adalah, "…a protagonist who is as flawed or more flawed than most characters; he is someone who disturbs the reader with his weaknesses yet is sympathetically portrayed, and who magnifies the frailties of humanity."
dan kalo menurut gua, antihero itu mereka yang entah jauh lebih keren/menarik/manusia daripada karakter utama, kadar moralnya dipertanyakan, dan tentunya penuh kontradiksi. beberapa contoh berikut adalah para antihero(es) yang gua pikir patut mewarnai logikatanpacela.
1. donal bebek
kayaknya dari gua lahir, gua nggak pernah suka miki tikus. miki tikus bisa dibilang adalah stereotip-nya hero dalam dunia kartun; pemberani, rela berkorban, baik hati, punya anjing peliharaan yang katanya adalah man's best friend, dan sopan. ck ck ck. membosankan. asik, berima.
sebenarnya gua nggak tau lagi kenapa gua lebih memilih donal bebek daripada miki tikus. dari apa yang bisa gua ingat selama dua puluh tahunan gua hidup di dunia, otak gua ini berpendapat donal bebek lebih "bisa diterima karena---" dan gua pun nggak tau lagi kenapa. it's in my blood. miki tikus. cih.
* susah banget nyari merchandise donal bebek di negara ini. heran. semuanya miki tikus. atau angry bird atau doraemon atau bahkan lebih gampang nyari boneka stitch daripada donal bebek. tete.
2. yoichi hiruma (dari komik eyeshield 21)
penampilan selayaknya setan yang rambutnya di-bleaching pirang, jenius, compulsive liar, apathetic, jago nge-blackmail orang demi mendapatkan apa yang dia (timnya) butuhkan, dan sadar diri kalo dia bukan seseorang yang dilahirkan untuk "berolahraga alias bukan atlet" tapi toh dia terus menggempur diri sampe batas badannya bisa tahan (baca: tersiksa) supaya dia bisa ke christmas bowl.
*sori kalo lo nggak ngikutin eyeshield 21 dan terbengong-bengong*
3. holden caulfield (dari novel the catcher in the rye)
apa lagi yang bisa gua bilang tentang dia? nama FB gua bamby caulfield bukannya c _ _ _ _ _ _ bamby.
ah. lihat. bebek-bebek itu. satu dari sekian banyak scene di dalam novel yang bikin gua terpana dan merasa
4. darryl dixon (dari serial tv the walking dead)
karena dia nggak ada love interest-nya jadi nggak menye. maksud gua, lo lagi di apocalypse, apa gunanya menye-menye kayak romansa atau persahabatan. hah. dan dia original character yang aslinya nggak ada di komik.
* tenang, dia nangis karena kakaknya yang rasis dan wtf mati jadi zombie dia yang bunuh gitu.
ngomong-ngomong siklus internet kosan mati itu berkala. kurang lebih dua hari sekali? atau waktu internetnya lagi sehat gua yang belom punya topik untuk dikaji. yah. percayalah, gua berusaha menjadi kompetitor yang baik dalam ajang tahunan ini, saudara-saudara dewan juri. salam.
Thursday, May 30, 2013
#16
nggak bercanda tapi untuk yang kesekian kalinya internet kosan mati dan entri superhero gua seperti biasa butuh laptop.
Wednesday, May 29, 2013
#15 speedy, come on
hai seperti biasa speedy bertingkah lagi dari siang tadi jadi beginilah jadi intinya besok adalah entri tentang antihero oke.
Tuesday, May 28, 2013
#14 saatnya kita pakai judul: bamby dan berolahraga
nggak punya kan lo.
american football adalah olahraga brutal super menarik dan mengandalkan kecepatan, perang psikologi, juga kekuatan. ngomong-ngomong olahraga, gua lumayan bete sama mata gua yang ternyata kata mami nggak bisa main bungee jumping - bahkan tenis nggak boleh. tete ayam. aku atlet mi, sama kayak mami. tapi aku nggak suka main voli. zzz.
ngomong-ngomong atlet.
penyelamat umat manusia termahsyur di seluruh dunia; koyo cabe dan balsem geliga.
jadi gua sebagai atlet hebat waktu jaman SD-SMP-SMA yang udah nyaris empat tahun jarang berolahraga tiba-tiba jogging dengan sok tanpa pemanasan berarti dan berakibat pada lutut kiri keseleo.
dengan mental yang sama sekali tidak terguncang gua segera pasang apa-itu-namanya-lupa-gua-foto kain ketat tapi elastis buat mengurangi rasa nyeri di lutut. tentunya dengan mengoleskan geliga dan menempelkan koyo cabe di area yang berdenyut-denyut nista.
hari minggu masih tertatih-tatih, hari senin terseret-seret, dan hari ini segar bugar. rasanya emang kayak terbakar, lutut kiri gua itu, tapi semuanya terbayar. hore berima.
clinically proved *karena gua udah terlalu sering cedera kaki hingga akhirnya gua bisa dengan kerennya memperbaiki otot tegang di lutut itu. untungnya bukan belakang tempurung lutut yang bengkak, engsel itu, karena kalau sampai iya, wassalam. tukang pijit aku datang.*
Monday, May 27, 2013
#13
padahal gw ada topik buat entri hari ini tapi tentu saja internet kosan berkelakuan macam tete dari pagi. ini bukan bentuk kecurangan hanya butuh laptop untuk menulis topik yg menarik dan ifon nggak mampu melakukannya sial bahkan mau mempublikasikan ini butuh waktu lama makasih simpati sinyal lo kadang tete. apa lagi ye. anjir udah mau juni.
Sunday, May 26, 2013
#12
temen gua posting link ini di FB.
http://www.theverge.com/2013/5/1/4279674/im-still-here-back-online-after-a-year-without-the-internet
gua punya beberapa opini.
1. sebagai seseorang yang bahasa ibunya bukan bahasa inggris tapi gua aktif ber-english setiap hari, dengan agak terpaksa gua harus bilang tulisan pak paul miller nggak mampu membuat gua terlalu tersentuh atau kalau tersentuh terlalu menye, gua nggak dapet pesan moral dari tulisannya. sial. ini serius kalo pake bahasa inggris gua punya statement yang terdengar brilian tapi karena bahasa indonesia sori jadi aneh. intinya, buat gua tulisan dia itu esensinya kurang "kena". atau mungkin gua aja yang blo'on.
2. kenapa kurang kena? dia bilang sejak meninggalkan internet dia bisa menulis lebih produktif sampe sampe editornya kewalahan. orang bilang, practice makes perfect, dan semestinya dia bisa mewujudkannya dalam tulisan perdananya di internet setelah setahun tersebut.
apaan.
gua pikir, dia seolah memancing "simpati" pembacanya, terlebih menyangkut apa yang gagal dicapai misinya untuk mencari tahu kesalahan internet pada dirinya sebagai manusia - yang terkenal sebagai makhluk sosial.
3. apa lagi ye. tapi kan itu dia, bam, seorang individu yang tengah melalui perjalanan pencarian jati diri/pencarian jawaban atau bahasa gaulnya galau? emang. dan dia
tapi karena dia adalah dia, dan banyak yang bilang setiap individu itu unik tidak mungkin sama, yah. ya udah.
4.
But then I spoke with Nathan Jurgenson, a ‘net theorist who helped
organize the conference. He pointed out that there's a lot of "reality"
in the virtual, and a lot of "virtual" in our reality.
percayalah, teman-teman, itu benar adanya. buat gua, internet adalah salah satu sumber petuah dan keindahan kehidupan yang ironisnya nggak pernah gua terima di dunia nyata. tapi mungkin gua aja yang jarang main dan berinteraksi. (sumber utama lainnya adalah buku. dan film, kadang-kadang.)
5. tapi yah. dengan atau tanpa internet, hidup itu memang menarik. dan ini kata gua, bamby, yang mukanya kayak si kelinci LINE cony di atas. so that kinda means a lot. mungkin.
* tetap hidup, teman-teman, jangan bunuh diri. depresi boleh lah sekali-kali biar lo tau rasanya nggak puas sama seluruh aspek yang membuat diri lo depresi, yang sesungguhnya adalah kesalahan lo sendiri. dan jangan lupa, kalo lo salah tinggal lo perbaiki atau lupain aja yang emang segampang kedengarannya--lalu silakan kembali hidup dengan baik dan benar. dengan atau tanpa internet. kalo gua jelas dengan internet. ah.
Subscribe to:
Posts (Atom)
I (F/30) am my father's son
when he actually has two. My 9 years junior dislikes his middle name, cutely given after a French legend because our...
-
mungkin kalo ane iseng nyoba silat silet cuman butuh sekitar 5-7 kali sayatan terus goodbye. ini urat gua jelas banget keliatan dari kulit: ...
-
gua cuman takut sama cicak. gua nggak takut sama badut. ada sesuatu yang bikin gua kehilangan kata-kata kalo berhadapan sama badut yang dija...
-
pertama-tama, seperti sudah sering gua koarkan, diri ini melihat cover depan suatu novel dan kemudian membaca sinopsis di cover belak...