Tuesday, April 17, 2018

REVIEW: Ernest Hemingway: The First Forty-Nine Stories


Halo!!!

Apa kabar? Kembali lagi di postingan mengenai buku. Kali ini gue akan review buku berbahasa Inggris berjudul "The First Forty-Nine Stories" oleh Ernest Hemingway.

Mungkin beberapa dari lo ada yang familiar dengan nama tersebut. Alias yang bikin "Old Man and the Sea", which I haven't read despite it being a novella. Nggak tahu kenapa gue belom sentuh karya legendaris itu. Kayaknya gue pernah baca beberapa halaman tapi nggak masuk ke otak jadi gue biarkan saja. Waktu itu zaman American Corner di perpustakaan fisipol UGM. Ah, masa-masa indah tempo dulu...

Anyway!!!!!! MUAHAHAHAHAHHAH SIAUL INI BUKU KUMPULAN SHORT STORIES. Literally super short ada yang cuma satu halaman, tapi yang bikin gue semangat untuk publish postingan ini adalah ENDING DARI TIAP-TIAP CERITA.

Wah, asli sih.

Ngeselin.

Like its title, ada 49 cerpen. Nah, sampai pagi ini gue baru baca 10, dan semuanya, literally SEMUANYA, endingnya................. wow.

Gue bukan kesel, tapi nggak tahu harus berbuat apa. Hati-hati spoiler ya, mari kita mulai:

1. Old Man at the Bridge
Hati gue yang mati ini dibuat sakit oleh ending-nya. Beneran deh. WTF to the max. Naratornya adalah seorang tentara yang menjaga perbatasan, dia sibuk manage pengungsi sekalian mau cabut juga karena musuh semakin mendekat. Lah, ada seorang old man yang kayaknya capek parah dan duduk lah dia di jembatan. Si old man berulang kali bilang 'gue nggak ngerti sama perang, gue cuma ngurus binatang kok, kenapa harus ada perang? kalau kucing sih nyantai, mereka bisa jaga diri mereka sendiri. tapi kalo binatang yang lain?' dan narator kita yang adalah tentara harus tetap menjalankan tugas dong. Tapi old man kayaknya nggak sanggup lagi jalan. DAN NARATOR NINGGALIN GITU AJA DENGAN KALIMAT PAMUNGKAS YANG BIKIN BAMBY TERKEJUT:

...and the fact that cats know how to look after themselves was all the good luck that old man would ever have.

Yakale gue nggak terkejut T___T

2. Up in Michigan
Gue terpukul aja sih sama yang ini. Gue pikir lelaki yang tokoh utama taksir adalah lelaki baik-baik, karena tokoh utama sangat mengelu-elukan sosoknya. Akan tetapi....................... Yha....................

3. On the Quai at Smyrna
Quai artinya dermaga. Smyrna adalah nama daerah di Yunani dulu, tapi kemudian dipindahkan ke Turki. Menurut Google sih begitchu. Cerita ini cuma satu lembar, literally. Kembali narator adalah seorang tentara yang melihat bagaimana pengungsi dengan bagasi masing-masing tiba di dermaga. Bagasi yang dimaksud, well, entah itu bayi-bayi yang meninggal atau hewan ternak yang terlalu berat jadi ya kaki-kaki ternak tersebut dipatahkan dan diceburkan begitu saja ke laut. Bye. Dalem.

4. The Capital of the World
Kurang lebih 12 halaman, cerpen paling panjang yang gue baca so far. Setting-nya di hotel di Madrid, Spanyol, tokoh utamanya kakak beradik dari desa yang kerja di hotel. Kakaknya ada dua, cewek, dan adiknya cowok, bertubuh kuat. Madrid, tentunya terkenal dengan tradisi matador vs banteng. Dijelaskan lah soal matador vs banteng itu big deal banget di zamannya, waktu cerita ini ditulis belum perang dunia 2 kalau ku tak salah. Kemudian........................ Endingnya.................... I think it's pretty fucked up. Tragedi bisa terjadi kapan saja, dan kalau lo mati, ya udah. Lo bisa apa? Kira-kira begitu feeling yang gue dapatkan setelah baca. Kacau.

5. A Very Short Story
ASTAGA YANG INI BAHAHAHAHAHHAHAHHA. Lagi, ini kacau. Sumpah. Cuma satu halaman, bahkan lebih pendek dari 'Smyrna', tapi yakaleeeeeeeeeee bye. Karakter utamanya cewek nggak mau menikah dengan pacarnya, maunya sama seorang berpangkat mayor. Eh ternyata nggak jadi juga menikah sama si mayor, dan pacarnya mati. LOL. Serves you right, tapi iba. Gimana, dong?

6. A Simple Enquiry
Kutak bisa pungkiri, gue agak tidak paham dengan yang satu ini bahahhaha. So, ada seorang mayor yang entah sekarat atau lagi sakit, asisten pribadi, dan tentara rendahan yang masih muda. Si mayor ngobrol sama tentara rendahan di ruangan terpisah dari si asisten pribadi. Lalu mayor agak teriak, "Hei asisten, lo bisa denger gue nggak dari luar?" tapi nggak ada jawaban. Nggak kedengeran, tampaknya. Tapi endingnya si mayor ngedumel sendiri, "Hah asisten itu, paling dia bo'ong dan bisa denger." Like, WTF BAHAHAHAHAHA.

7. A Canary for One
Intinya ada seorang ibu paruh baya dari Amrik ketemu pasangan paruh baya dari Amrik juga di kereta menuju Paris. Ibu paruh baya mengeluh putrinya naksir dan mau nikah sama orang Eropa gitu, nggak setuju doi. Dia seneng banget bisa satu kereta sama pasangan paruh baya dari Amrik yang langgeng. Nggak tahunya pasangan paruh baya itu pas sampai di Paris ya misah, pergi ke hotel yang berbeda-beda. Asli gue speechless sambil nyengir pasrah.

8. Today is Friday
Sepertinya menceritakan tentang prajurit di zaman Yesus yang ikutan memaku Yesus, dan mereka nyantai-nyantai di pub setelah itu.

9. Banal Story
This is more like a rambling from Hemingway, mostly about art and matador, two major entertainment back in the days. P.S. I don't get it bahahahahah tapi tetep berasa dalemn.

10. One Reader Writes
Seorang istri menulis surat ke dokter, khawatir karena suaminya tiba-tiba terinfeksi penyakit kelamin. Dah gitu ae.

In conclusion.
Ada tema tersendiri dari penulis jadul. I mean it. Lo pikir lo cuma baca cerita-cerita banal yang ordinary aja, yang seperti tidak ada meaning-nya, tapi BAM!!! Lo salah. Salah besar. Dalem-nya terasa. Begitu jleb. Nggak perlu ratusan lembar untuk berbelit-belit sampai ke titik tragedi. Azegh.

Oke segitu aja dulu untuk hari ini. Semoga terhibur!

Oiya buku ini dibeli di Big Bad Wolf 2018, dan gue ke sana naik kereta. Pengalaman yang menyenangkan!!





Sunday, April 1, 2018

two days ago


two days ago
     i
       learned two things;

(1)
you guys were never
rowdy you never
 bickered
  never
           got into a
                 fight
and i saw them,
     girls,
      probably
       with the same
         age gap
          as you two

and they fought.
too much,

during the
                short time
i was there with them

(2)
the simple 'happy' status you made when

you were
ten,

when you were
   so into animals and

when i
           still
                  yelled
a lot at you

it broke my heart two days ago.



I (F/30) am my father's son

when he actually has two.                         My 9 years junior dislikes his middle name, cutely given after a French legend because our...