Saturday, November 26, 2016

teman pulang


setiap hari jumat bamby pulang ke rumah. yang jauh dari mana-mana itu.

anyway, bamby naik bis. nggak ada bangku mepet jendela tersisa. yang ada adalah seorang bocah remaja laki-laki membawa tas besar, bertopi, dan nggak pake jaket. which was a wrong shit to do. ini bis ber-AC sodara, sebagai seorang bis rider veteran, gue nggak pernah lupa untuk selalu pake jaket.

yah.

bocah remaja ini, literally lima detik setelah gua duduk dan meletakkan tas gua di bangku tengah, bertanya, "mau kemana kak?" dengan nada yang tidak friendly, tidak dibuat-buat.

defensive, gua tanya balik, "lah, lo mau kemana?"

dan dia gelagapan. "lah, ya gue. gue mau ke cilacap."

"oh." gue menyahut acuh, dan menambahkan juga dengan acuh, "mudik, ya? enak dong."

dan bocah remaja itu langsung nyambung, "iya, gue udah lima tahun nggak pulang. kalo nggak karena nyokap meninggal juga gue nggak bakalan pulang."

gue menggumamkan belasungkawa dan bertanya, "lima tahun? umur lo berapa?"

"delapan belas. dari gue umur tiga belas gue ngerantau. banyak kerjaan serabutan. sempet ngamen beberapa bulan. tapi sekarang gue kerja di bintaro, pasang wifi telkom. tau kan wifi?" dan dia menyebutnya 'wi-fi', bukan 'wai-fay'.

"iye tau. bagus dong banyak pengalaman, lanjutin. lo kenapa gak pernah pulang? gak punya temen di cilacap?" gue bertanya lagi, basa basi sedikit.

"gimana ya. gue ama temen-temen di sana udah misah jauh, sih, kak. udah beda gitu jalannya. gue juga gak suka di rumah. kayak terkekang."

bocah ini hapal lagu pengamen yang dinyanyikan pengamen galak sepanjang jalan tol, bahkan tampak bangga melakukannya. hapenya blackberry layar sentuh. dia nyanyiin lagu desy ratnasari yang tenda biru, dan the chainsmokers don't let me down, dan seterusnya. jujur, gue sempet mikir mau ganti bangku, karena itu adalah hari jumat. gue maunya nyantai di bis, mungkin tidur sedikit sambil dengerin lagu. a conversation with a kid? wasn't really in my agenda. tapi ini anak gak sok kenal, gak sok friendly. he was okay. spoke too loud. seemed paling cihuy maybe, and sang along to what he listened, sure, but he was okay. i was not. soalnya AC bis langsung menuju ke kepala gue dan gue belom makan bahahahahhahaha.

gue izin ke dia buat pindah bangku.

dan gue pindah karena dingin banget.

lalu balik lagi ke tempat semula ketika gue hampir sampai di pemberhentian.

singkatnya, gue ngobrol dikit lagi. kasih advice. lo kalo ada rezeki mending ambil paket C yang buat lulus SMA (iya sih kak, bokap juga maunya gue gitu tapi gue nggak mau) wah kenapa nggak mau, hari gini nggak bisa lo cuma lulusan SMP, minimal tuh SMA gue kasitau aja nih bro, sebagai orang yang lebih tua ha ha (emang kakak kuliah?) oh gue udah kerja, jadi gue tau gimana susahnya cari kerja, nih lo kan punya hape, lo belajar deh tuh bahasa inggris dari hape, google aja yang gratis, karena itu juga penting (iya gue kalo bahasa inggris bisa lah, ngerti) bagus lanjutin, jauhi narkoba juga penting (wah gue nggak pernah tuh kak, paling parah gue tuh ngerokok, kalo minumnya juga teh pucuk, gue nggak mau kalo narkoba) bagus bagus, seriusan jangan pake narkoba deh (iya kak, abang gue tuh pengedar tapi gue gak mau--)

"sori bro gue turun sini. sukses, ya." dengan berat hati gue harus memotong curhatan si bocah remaja yang hingga kini gue nggak tahu namanya. gue pun berdiri, bersiap turun, dan well, i almost lost it when he told me,

"hati-hati, ya, kak!" because that was a small thing, right? very mundane. out of formality, maybe, but i almost lost it. he was a good kid. and i was ashamed to have thought less of him, cuma karena dia ngajak gue ngobrol duluan dengan gaya sok cihuynya dan suara kerasnya literally everyone in the bus could hear his curhat. seriously. hati-hati, ya, kak!, he said. and he wasn't even my anyone. muahahahahahahahahah. dalem, bro, dalem.

intinya i wish you all the best, bro. thank you juga. for reminding me about small kindness from stranger. about humanity. i will pray for you. kalo suatu saat kita ketemu lagi dan lo mengenali gue, just say hi and i will treat you food, really. gue nyesel gak punya cash sama sekali kemarin malem. gue nyesel akan banyak hal dan gue cuma bisa nulis di sini, bro. have a good day.





4 comments:

  1. Hai dek bams ku.. cerita yang menyentuh hati kakak di ciledug ini dek.. semoga adik bro tsb nanti kalo ketemu lagi bisa membuat lo cerita kembali di blog ini hihi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai qaqa syantikh. memang luar biasa doi, bikin gue malu sendiri dan mawas diri. all the best buat kita semua. this is how i will remember him azegh.

      Delete

I (F/30) am my father's son

when he actually has two.                         My 9 years junior dislikes his middle name, cutely given after a French legend because our...