bamby dan jazz

gua masih inget jaman SMA dahulu kala, ketika musik jazz dan event java jazz booming sekali di kalangan anak muda seumuran.

mungkin gua yang ignorant dan gatau motif utama teman-teman seumuran tiba-tiba menggandrungi musik jazz, tapi yang gua tau, dan gua inget banget gimana gua masang muka begini

waktu mendapati mereka semua tiba-tiba menggandrungi musik jazz dan bangga mamvus bisa beli tiket java jazz (gua curiga mereka cuma kebawa arus. arus mainstream. kayak punya sepatu crocs.)

kemudian, dengan tidak masuk akal, bamby jadi nggak suka sama jazz.

akhir-akhir ini bamby baru sadar, kalau bamby tidak suka dengan para pendengar mudanya yang sotoy sotoy itu, bukan kepada musiknya. mungkin gua kocak aja sama gimana pendengar muda seumuran menyikapi jazz seolah-olah jazz itu gaul. kocak kan? dan tipikal jazz yang didengerin paling musisi-musisi muda yang muncul di java jazz macam jamie cullum atau jason mraz atau tete. kocak abis. jazz itu rumit, menurut bamby. atau mungkin gua cuma nggak suka sama jazz yang komersil. yang nggak mendayu-dayu dan nggak rumit.



sudah bertahun-tahun gua terngiang-ngiang penggalan lirik ini,

"engkau bukan yang pertama tapi pasti yang terakhir

dicintamu, kutemui arti hidupku"

dan baru hari ini gua akhirnya google. kemudian hening. merinding. pengen karaoke.

ini. ini jazz yang bamby suka.
hasil memori dengerin radio lite fm 105,8 yang adalah dewa dari segala radio. udah bertahun-tahun gua nggak bisa lepas dari penggalan lirik itu, yang ternyata adalah lagu berjudul "arti kehidupan" oleh mus mujiono, musisi jazz indonesia. oh ya. sepertinya bamby memang ignorant. bamby akan menebusnya, tentu saja.

elo harus dengerin lagunya. itu jazz. itu.

itu lagu jaman dahulu kala yang berhasil merasuki pikiran bamby yang dikenal nggak sudi dengerin musik komersil indonesia. ah. indah. mendaki gunung kekecewaan. melelahkan. kau menjelma seperti khayalan. kau impian dalam kenyataan.

thanks mus mujiono.