Friday, March 7, 2014

kalo entrinya berjudul 'kocak' berarti gua lagi serius max

    Setelah meledaknya gudang amunisi milik TNI AL terkuak tragedi pembunuhan yang oleh banyak stasiun TV—gua nggak tau gimana media online memberi headline buat kasus ini tapi gua lumayan curiga nggak bakal jauh beda—ditahbiskan sebagai  kasus "cemburu berujung maut" atau "pelaku adalah mantan kekasih korban" atau kasus pembunuhan yang dibumbui berbagai kalimat headline berbau romansa yang buat gua terlalu komersil. Nggak menghormati almarhumah.

    Bukannya gua berharap suatu tragedi dikasi nama keren. Gua cuman, sekali lagi, lumayan curiga kalo media-media yang ada itu dengan mentah-mentah memberikan apa yang masyarakat mau tonton/baca; oleh karenanya headline tragedi ini—gimana kasus ini bakal diingat bertahun-tahun ke depan—ya itu tadi. Romansa. Cemburu buta. Komersil.

    Terus baiknya gimana dong, Bam? Seperti biasa, gua nggak bisa memberikan solusi apa-apa. Seperti biasa, Bamby cuma bakal ketawa. Dengan sarkas. Dan banyak mengumpat. Karena apa?

Karena;
1) Kocak. Mana ada stasiun TV memamerkan pelaku untuk diwawancarai oleh reporter nggak kompeten (baca: bolot) yang terus-terusan meminta kepada dua pelaku untuk mengeraskan volume suara mereka mas maaf, tenang aja muka mas nggak bakal keliatan tapi tolong ngomongnya lebih kenceng lagi di mic dan mengulang-ulang pertanyaan yang jawabannya udah dibla bla sama narasumber—itu kalo si reporter menyimak baik-baik tapi karena dia bolot makanya pertanyaan yang sama diulang-ulang dan gua yang nonton di rumah BAHAHAHAHAHAHANJING kenceng banget karena apa? Karena kocak. Karena kalo goblok kayak gitu bisa muncul di TV udah cukup buat ngasitau gua dan elo seberapa tetenya dunia media di Indonesia.

2) Kocak, the sequel. Karena what the fuck? Pelaku kejahatan di seluruh belahan dunia manapun PASTI DIDAMPINGI pengacara, yang kalo gua tonton di serial detektif atau film (oke mungkin gua yang kurang informasi soal dunia kriminal dan prosedur-prosedurnya di dunia nyata) akan selalu memberi saran ke pelaku kejahatan BUAT TUTUP MULUT, bukannya membiarkan pelaku kejahatan dipamerin di depan polsek dan diwawancarai reporter tolol. Bangsat kocak banget kan?

3) Lalu pihak kepolisian. Gua nggak awam dengan protokol apakah pelaku kejahatan beneran diperbolehkan buat diwawancara dan muncul di TV atau gimana. Yang jelas, seriusan kocak. Apa karena tragedi ini melibatkan anak-anak muda dimabuk cinta maka pelaku kejahatan diperbolehkan dipamerin kayak babi guling gitu? Atau karena pemilu sudah semakin dekat? Atau pihak kepolisian dibayar oleh stasiun TV karena peliknya persaingan antar stasiun TV guna mendapatkan insight terpercaya terkait motif pelaku membunuh korban atau dengan kata lain, rafuckingting? Kocak mampus.

    Jangan lupa dengan kedua pelaku pembunuhan. Pelawak paling dahsyat buat triwulan pertama tahun 2014 ini. Dua sejoli itu pasti terlalu sibuk sama akun-akun narsis socmed mereka (apakah blog termasuk socmed? BAHAHAHAHAHHA) buat nontonin serial detektif berkualitas dari Amerika atau mana kek bahahahahahah anjing kocak banget. Amatiran banget. Tapi gua akan berhenti komen soal ‘itu’ sampai di sini aja, mendingan lanjut sama fakta kocak lainnya soal anak muda di Indonesia.

    Eeeeeeh Bam jangan meng-generalisasikan dong.

    Oh iya bener. Gimana kalo anak muda secara umum? Sama aja ya? Yaudah terima aja fakta kalo semakin digit belas di tahun 2000 bertambah, semakin kocak (baca: menurun drasfuckingtis) kelakuan, perangai, dan cara berpikir anak muda. Sejauh yang bisa gua perhatikan. Sejauh dari apa yang mami gua, seorang guru SMA, pernah ceritakan. Sejauh yang bisa gua tarik kesimpulannya dari kedua pelaku pembunuhan beromansa itu.

    Sopan santun? Nihil. Gue-yang-paling-penting-di-jagat-raya? Nggak ada batasnya.

    Gua nggak ngerti sob. Kenapa hal-hal kecil macam romansa atau apalah tergantung anak mudanya lagi galau tentang apa, harus dibesar-besarkan dan harus dibeberkan ke seluruh dunia (aka socmed)? Itu kenapa otaknya nggak dipake aja? Kenapa banyak banget orang-orang kocak sok jagoan dan nggak sopan dan nggak tahu terima kasih? Otaknya pada kemana? Padahal cuma warga negara dunia ketiga tapi songongnya udah kayak apaan tau.

    Mungkin gua yang emang pada dasarnya suka ngetawain manusia Indonesia (iya nggak cuma anak mudanya) jadi seolah terdengar kasar. Tentunya nggak semua orang Indonesia kocak-kocak dalam konotasi negatif di mata Bamby, karena meskipun Bamby sekasar ini sama manusia Indonesia Bamby masih pernah jadi saksi langsung ungkapan terkenal 9gag “FAITH IN HUMANITY RESTORED”. Seriusan masih ada manusia Indonesia yang bikin terpana.

    Ah, ngalor ngidul lo Bam.

    Fuck lah. Abisnya kocak.

No comments:

Post a Comment

I (F/30) am my father's son

when he actually has two.                         My 9 years junior dislikes his middle name, cutely given after a French legend because our...